Yetti Asmarita

Berasal dari Bukittinggi dan juga menyelasikan pendidikan di STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh. sekarang telah mengantarkan ku menjadi seorang pendidik di kota B...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maafkan Mama Anakku Sayang

Maafkan Mama Anakku Sayang

Pada tahun ajaran baru ini tepatnya 2020/2021 pembelajaran dilaksakan secara daring. Hal ini disebabkan daerah tempatku berada masih berstatus zona kuning. Jadi untuk menghindari berkembangnya Covid-19 dikalangan siswa pembelajaran tetapdiadakan di rumah secara daring.

Aku berprofesi sebagai guru dan ibu rumah tangga juga merasakan dampaknya. Harus selalu bersama buah hati dalam membimbing dan mengarahkan pendidikannya. Menjadi orangtua tunggal selama sang suami harus bekerja demi negara di luar daerah. Aku harus berjuang menjadi ibu sekaligus ayah untuk ke tiga anakku. Ya mungkin tidak sesempurna bila sang ayah ada di sisi mereka.

Pembelajaran secara daring ini juga dialami anak kandungku sendiri yang masih duduk di kelas 5 SD dan adiknya baru menjadi siswa baru di Salah satu Sekolah Dasar. Saya sebagai seorang guru juga harus memberikan pembelajaran jarak jauh kepada siswaku. Dilemapun mulai menghantui diriku. Antara anak didik dan anak kandungku sendiri yang juga butuh dampingan orangtua dalam menggunakan applikasi yang belum pernah mereka pahami sebelumnya.

Hari pertama sekolah sudah tiba, hariku di sibukkan dengan menyapa dan memberikan arahan kepada siswaku dengan penuh kesabaran, senyuman dan kepedulian. Lain halnya dengan anak kandungku sendiri yang harus rela dan sabar menunggu antrian perhatian dan penggunaan telepon pintar satu-satunya. Berharap mereka juga berinteraksi dengan guru baru mereka.

Akhirnya aku memutuskan untuk membawa mereka pergi ke sekolah tempatku mengajar berharap mereka juga bisa aku damping selama proses pembelajaran. Mereka sengaja ku bawa karena tidak adanya orang di rumah untuk mendampingi mereka, hanya adiknya yang masih balita ku titipkan dengan saudara. namun apa daya aku masih saja disibukkan dengan kerjaan sekolah ku sendiri dan memberikan pelayanan prima kepada setiap siswaku. Maafkan mama anakku sayang sekali lagi dirimu masih terabaikan oleh mama yang sibuk dengan siswanya. Satu yang pasti Mama sayang kalian semua yang selalu hadir dalam setiap doa-doa mama, dan tetap menjadi soleha mama. Semoga dengan kondisi seperti ini menjadikanmu pribadi yang tangguh, mandiri dan tidak mudah menyerah dengan keadaan. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat bu

14 Jul
Balas

terimakasih bu.... harus semangat

14 Jul

Pengalaman yg sama bunda, yg sdg sy alami saat ini. Tetap smangat demi si buah hati..

13 Jul
Balas

Iya Ibu, mungkin hampir semua Ibu yang berprofesi sebagai guru mengalami hal yang sama. Harus selalu semangat...

13 Jul



search

New Post