29 Agustus 2020

Tantangan ke 13

#Tantangangurusiana ke 13 #

Semenjak suami Lila meninggal, kehidupan Lila semakin berantakan, apalagi anak – anak Lila, yang bersikap dingin terhadapnya. Seakan kematian papanya. Lila lah penyebabnya. Kehidupan Lila semakin hancur, apalagi tiga bulan setelah suaminya meninggal, tiba – tiba datang seorang perempuan yang hampir seumuranya dengannya, dengan paras tinggi semampai yang lumayan cantik.

Lila sangat kaget atas kehadiran perempuan tersebut, karena lila tidak pernah mengenal wanita tersebut. Namun dengan sedikit ramah Lila mempersilahkan wanita itu masuk, setelah wanita itu masuk wanita tersebut memperkenalkan kepada Lila, bahwa perempuan tersebut adalah sekretaris pribadi suaminya, bahkan semenjak rumah tangga Lila mulai tidak harmonis, suami Lila telah menjalin hubungan dengannya, dengan jujur wanita itu berkata bahwa dia sudah lama mencintai suami Lila, akan tetapi suami Lila adalah orang yang paling setia, sulit untuk di goda, namun saat suami Lila curhat atas sifat Lila yang sudah mulai berubah, perlahan – lahan suami Lila mulai membuka hati, bahkan 2 bulan belakangan sebelum kejadian ini suami Lila telah melangsungkan pernikahan siri.

Hingga saat ini wanita yang barusan di nikahi suaminya sudah hamil 2 bulan, wanita itu berkata “ aku terpaksa jujur pada mbak karena sekarang suami kita telah tiada, bahkan rumah sebagian dari harta yang ada udah dibagi sama mas Hendra mbak, ini buktinya.” Lila sangat kaget sekali. Lila hanya bisa menangisi takdirnya, dengan seribu penyesalan karena suaminya adalah orang yang paling baik dan mencintainya dengan penuh ketulusan.

Namun sekarang engkau tlah pergi tuk selamanya, membiarkan ku hidup dalam penyesalan seumur hidup, maaf kan aku mas. Aku memang salah. Kemana aku harus minta maaf, dalam diam Lila hanya terus menangis, menyesali semua yang tlah terjadi. Setelah lama terdiam wanita tersebut minta izin untuk pulang, sambil berkata “ maaf ya, mbak, tapi semua harta yang udah di kasih mas hendra teratas nama ku, akan segera aku ambil, jadi mohon maaf, dan terima kasih atas sikap mbak terhadap mas hendra, hingga akhirnya cinta ku terbalas, walaupun hanya sesaat.

Semenjak kejadian itu, Lila dan anak – anaknya mereka pindah kekampung Lila. Walau dengan berat hati, anak – anak Lila terpaksa mengikuti keinginan mamanya, namun setahun kemudian, Lila mengalami gangguan jiwa karena perasaan bersalah yang tak dapat dia lupakan, sementara kehidupan anak – anak Lila, menjadi terpisah – pisah, dimana anak pertama dan kedua Lila ikut dengan tante dan omnya, yang kebetulan tidak memiliki anak. Sedangkan anak bungsu Lila, memilih tinggal di pesantren