Mencari Kesalahan Orang (Menulis Hari ke-81)
Mencari Kesalahan Orang
(Menulis Hari ke-81)
Kebiasaan mencari kesalahan orang lain seringkali tidak kita sadari. Terkadang, kita juga suka bingung kan sama orang yang sering mencari kesalahan orang lain? Padahal, hal itu seolah mendarah daging dalam diri kita sendiri. Dan menjadi kebiasaan yang susah hilang dalam masyarakat kita.
Meski begitu, ada beberapa hal nih yang menjadi alasan dasar kenapa seseorang suka mencari kesalahan pada diri orang lain. Bahkan, alasan ini juga bisa jadi ada dalam diri kita.
Banyak hal yang terlihat salah pada diri orang lain ketika kita membenci orang tersebut. Gak heran, mencari-cari kesalahannya jadi ajang untuk memancing keributan tidak langsung. Hitung-hitung kita juga menguji seberapa sabarnya orang ini. Padahal, perilaku seperti ini jelas sekali tidak bermanfaat dan hanya membuat kerugian.
Mencari kesalahan orang lain juga bisa disebabkan karena posisi yang sedang terancam. Contoh sederhananya, ketika gebetan kita mulai menyukai orang lain, kita pasti deh suka mendekati sang gebetan dan membeberkan kesalahan-kesalahan si orang itu padanya. Padahal, semuanya belum tentu benar dan sebagian lagi mungkin hanya karangan kita belaka karena takut sang gebetan lari ke pelukan orang lain.
Mencari kesalahan orang lain adalah tindakan yang negatif. Teorinya adalah, semua hal yang negatif, berasal dari sesuatu yang negatif pula. Jadi, ketika seseorang senang sekali mencari hal-hal yang salah dalam diri orang lain, bisa jadi, dia sendiri sebenarnya dipenuhi banyak kesalahan yang membuatnya gak bisa melihat kebaikan dalam diri orang lain.
Salah satu penyebab senangnya kita mencari kesalahan orang lain, mungkin karena kita tumbuh besar dalam lingkungan yang seperti ini. Miris banget sih, tapi hal ini benar adanya. Ketika kita terbiasa dengan pola yang sama dan berulang sejak kecil, tanpa sadar, kita menerapkan pola tersebut dalam kehidupan kita.
Jika sejak masih anak-anak kita terbiasa disalah-salahkan baik oleh orang tua, keluarga, guru, dan orang sekitar kita, maka bukan gak mungkin kita merasa bahwa hal itu adalah wajar dan gak masalah untuk melakukannya secara terus menerus meski kita sudah gak di lingkungan yang sama.
Jadi, kunci dalam menghadapi orang seperti ini adalah jangan tersulut emosi. Jangan langsung menghakimi dan menyudutkannya. Bisa jadi semua itu dia lakukan tanpa sengaja, bisa jadi semua itu hanya karena pola asuh sejak kecil yang membentuknya jadi pribadi demikian.
Salam Literasi
Solok, 18 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga tidak masuk dalam tipe seperti ini. Bahaya menjadi orang yang sibuk melihat kekurangan dan kesalahan orang lain.. Mantap, Rancak bana Uni..
Iya pak... mksih pak
Mantap Bu Yeyen... Terima kasih pencerahannya. Semoga kita dijauhkan dari sifat suka mencari kesalahan orang lain. Semangat selalu. Salam literasi.
Mksih pak... slam literasi jg pak
Ibarat Gajah di pelupuk mata tak nampak, tapi kuman di sebrang lautan nampak.
Iya btul tu pak...
Keren Bu, salam literasi
Mksih bu... slam bu...
Semoga ita tidak seperti itu, yg suka mencari kesalahan orang lain. Tapi tak mengakui kesalahan sendiriSukses say
Iya uni... mksih uni sukses jg buat uni