Yhanda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HELP ME IBU.. Notifikasi malam ini (H 195)

HELP ME IBU.. Notifikasi malam ini (H 195)

Tidak henti henti notifikasi whatsapp dari siswa sejak magrib tadi. Semua berisi keluhan luar biasa mereka yang telah jenuh dengan tuntukan di saat belajar daring ini. Mereka mengistilahkan sekarang bukan lagi belajar online, tapi tugas online. Kata mereka :

“Guru terkadang fokus kepada pencapaian ketuntasan target materi yang telah direncanakan tanpa tau penyerapan materi yang kami terima (Indak mangarati wak do buk)”

“ Tugas.. Tugas dan tugas yang kami terima”

“ Malam minggu pun UH kami hadang ibu”

“ 36 soal kami untuk satu mata pelajaran kami kerjakan bu, dan semua deadline”

“Mengirim tugas dengan kurir pengiriman barang pun kami lakukan bu”

Bermacam keluhan yang hadir di chat whatsapp malam ini.

Rasanya keluhan siswa yang diterima malam ini, benar benar menjadi evaluasi diri sebagai seorang guru. Pandemi cobid 19 ini menuntut kita harus paham bahwa kemandirian belajar siswa di rumah tidak dapat sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik. Kemandirian belajar menjadi tuntutan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran daring. Keterbatasan untuk bertatap muka langsung dengan guru, membuat siswa harus mandiri dalam memahami materi dan mengerjakan tugas yang ada. Siswa harus memahami dengan baik materi yang disajikan. Kemudian, menyelesaikan tugas yang diberikan guru termasuk juga melaporkannya.

Dalam memahami materi dan mengerjakan tugas tersebut, tentu proses aktivitas belajar siswa tidak semulus dan semudah yang dibayangkan. Ketidakpahaman suatu materi mungkin saja terjadi. Apalagi jika materi yang diberikan, butuh penjelasan yang lebih detail dan mendalam. Atau siswa tidak memahami materi yang disajikan dan harus segera memperoleh penjelasan dari guru. Tentu, pembelajaran daring tidak dapat segera mengatasi permasalahan tersebut.

Pendampingan dari orang tua sangat diperlukan dalam proses pembelajaran daring. Meskipun hal ini tidak mudah, karena orangtua siswa juga harus dapat berperan selayaknya seorang guru pengampu materi pelajaran. Guru dituntut berkomunikasi baik dengan orang tua. Jika orang tua dapat berperan dengan baik dalam mendampingi anaknya, permasalahan tersebut dapat terselesaikan. Namun sebaliknya, jika orangtua juga mempunyai keterbatasan (misalnya, gagap teknologi/gaptek, latar belakang pendidikan rendah), permasalahan yang muncul akan memberikan masalah yang baru lainnya. Ini perlu menjadi perhatian khusus bagi dunia pendidikan saat ini.

Saya rasa tidak hanya siswa saya yang mengeluhkan kegiatan belajar daring saat ini. Bagaimanapun kita harus mampu melewati pandemi ini, dengan tetap menutrisi keilmuan bagi siswa kita. Namun jalinlah komunikasi yang timbal balik. Jangan hanya membebankan siswa kita dengan hitungan poin angka atas tugas mereka, namun hargailah daya juang mereka memahami materi yang kita berikan dengan segala keterbatasan yang ada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul sekaliiu buk riaaa....Pembelajaran daring emng berat buat semua....tp ini bukan suatu alasan juga untuk saling menyalahkan ...ini semua kan karema keadaaan....Mungkin yg perlu di tanam kan.....hanya komunikasi dua arah yang baik antara siswa dan guru...Semoga semua dpat berjalan lancar dan semoga pandemi ini cepat berlalu....Karna bukan hnya siswa yang kangen akan belajar d sekolah...gurupun juga kangen mengajar tatap muka...

27 Sep
Balas



search

New Post