Tantangan hari ke-2

Udara sore ini lumayan panas di kotaku. Jalanan yang berdebu dengan suara-suara bising dari berbagai kendaraan, membuatku ingin cepat-cepat sampai rumah. Lelah seharian dengan rutinitas pekerjaan yang seolah-olah tidak berakhir.

Tiba di lampu merah, angkutan kota yang aku tumpangi harus terhenti. Tak berapa lama, seorang anak remaja dengan rambut di cat merah, tangan penuh tato membawa gitar naik ke dalam angkot. Menyanyikan sebuah lagu sendu yang membuat aku merogoh uang dua ribu rupiah.

Tidak sampai lima menit, dia turun. Menghampiri beberapa orang bertato yang baru saja datang. Aku dibuat takjub saat dia langsung mencium tangan mereka. Ternyata etika masih ada, pikirku. Lalu bagaimana dengan aku? Terkadang aku tidak pernah cium tangan dengan rekan kerja yang usia nya jauh di atasku. Terima kasih dek, tanpa kamu sadari kamu telah menyadarkanku arti sebuah etika.