Bertubu-tubi kita mencoba untuk membuka,

namun tubuh ini tak kuat.

Ku teruskan membaca halaman demi halaman,

dalam cela , dagupun terhanyut akan tatapan mata ini

hanyut terbawa dan langsung terjun bagai gemuruh.

Kita menjadi akrab satu sama lainya

Kita berbagi cerita dan saling membaca

Tanda titik dan koma, makna-makna

Serta pemberian tanda yang tak diisyaratkan alam semesta

Aku menjadi tau, jika kita membaca sampai habis

Bagian-bagian paling inti dari buku itu yang belum terjamah mata

Selain kehalian dunia

Kita semangkin dekat dan terus menjadi akrab

Saat mata ini menatap sekujur benda persegi itu

Kian bertambah terus dan terus saja

Seiring waktu berdenting

Detak yang tumbuh delam ingatan kepala

Memetik betapa begitu lebatnya buah dari titik dan koma

Oooo… betapa dahsyadnya getaran antara kita

setiap kali kita membaca kata dari bagian buku

mengupas makna kata. Namun Sewaktu-waktu kita mesti berjalan

bolak-balik dari jasmnai ke rohani

pulang dan pergi dami sebuah kata hati

bukan makna kata dan dentangan bunyi didalamnya yang akan digeluti

namun semua membuat kita berlari atau terbang bagaikan peri

untuk meraih mimpi yang tinggi dan meraih kunci agar semua bersinar serupa mentari dipagi hari