YOSSILIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan Menulis Day 1 MENGEJAR ILMU MENULIS KE PULAU SEBERANG

Menerbitkan buku dengan nama tertulis dicover. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Berawal dari informasi di facebook pak Mohammad Ihsan. Tanpa rasa malu, sayapun bertanya tentang pelatihan menulis buku. Waktu itu digelar di Jakarta tepatnya di aula kemdikbud gedung A pada bulan Januari 2017. Dengan nekat saya dan 5 rekan lainnya ikutan mendaftar. Tanpa berfikir berapa biaya yang dikeluarkan, karena pelatihan menggunakan biaya mandiri. Saya sadar, sebagai seorang ASN dan guru bersertifikasi. Tidak salahnya sebagian tunjangan sertifikasi saya gunakan untuk pengembangan diri. Hari pertama pelatihan digelar, dengan percaya diri pasukan srikandi dari Riau duduk di barisan depan. Kostum yang digunakan merupakan ciri khas melayu, yaitu baju kurung dengan border pucuk rebung. Ratusan peserta yang datang dari berbagai kota. Yang sangat akrab saat itu dengan bundo Yasmi dan kanda Wiwik. Rata-rata peserta waktu itu mengacungkan tangan saat ditanya mas Pemred tentang siapa yang sudah pernah menulis buku. Rasa minderpun campur aduk, apalagi saat itu kanda Wiwik merupakan penulis milik penerbit terkenal dan besar. Rasa gemetar memuncak saat pak Ihsan menantang untuk menanda tangani sebuah resolusi menulis buku pada sebuah spanduk kosong berada di posisi belakang kelas. Sebelum pelatihan dimulai, saya malah berasumsi bahwa spanduk tersebut adalah untuk berselfi ria. Duh, alangkah malunya pasukan dari Riau. Satu persatu peserta maju menuju spanduk, ikut membubuhkan tanda tangan. Sedangkan kami pasukan dari Riau hanya saling berpandangan dan saling membisu. Akhirnya kamipun maju juga untuk menerima tantangan dari pak Ihsan, bahwa buku harus jadi dalam waktu 1 bulan. Biasanya setiap kali ikut pelatihan, semua peserta pasti mengharapkan selembar kertas yang bernama sertifikat, terutama kami yang berasal dari sumatera sangat banggga pulang pelatihan membawa sertifikat. Tapi apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Saat pak Ihsan mengumumkan bahwa sertifikat akan diberikan apabila buku telah terbit. Tantangan lagi, ya sudah dijalani saja. Hari pertama usai dengan deretan tugas dari pak Eko sang nara sumber yang bikin emak-emak ingin berselfi dengannya. Tapi kami malah keliling monas hingga malam hari. Setelah sampai hotel, mata tak bias dipejamkan takut akan tugas yang menghantui akan ditagih keesokan harinya. Alhasil apa yang terlintas saat itu ditulis, apakah akan dibaca atau tidak, yang penting nulis walaupun kita sendiri membacanya. Langgam, 15 Januari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post