Waktu itu aku tidak sadar hal ini ,adalah permintaan terakhir dari bapakku. Minta dimandikan supaya disaat malaikat datang dia tidak takut dan badannya sudah bersih. Bapak bilang nanti malaikat tidak mau mendekat, aku belum mandi, belum bercukur jenggot dan potong rambut. Aku menyangka bapak hanya ceroteh orang tua, karena sudah didik. Aku dan kakak Perempuanku memandikan bapak dengan rasa kasih sayang, saat bapak mandi pun beliau masih berceloteh, ini terakhir kalian memandikan aku dan bapak hidup tidak lama lagi tidak akan lama kalian merawatku. Aku pun belum sadar bahwa itu hari terakhir bertemu dan bisa berbakti. Setelah bapak mandi. Aku pun pulang ke kota untuk bekerja. Keesokan harinya aku dapat kabar bapak dilarikan ke rumah sakit karena sakit jantungnya mulai kambuh. Setelah usai rapat di tempat kerja aku pun memutuskan pulang ke kampung. Dan aku tidak langsung kerumah sakit. Karena ibu juga tidak ada yang menjaga. Ibu ku sakit sudah bertahun - tahun lamanya. Subuhnya kami mendapat berita bahwa bapak ku telah menyerah dan tak kuasa air mataku jatuh tak tertahankan lagi. Rasa tidak percaya bapak pergi begitu cepat, ibu yang sakit bertahun - tahun lamanya, malah bapak yg pergi duluan. Bapakku seorang pria baik, penyayang, dan setia merawat dan menemani ibu ku bertahun - tahun lamanya. Jarang ku temui lelaki seperti mu. Merawat istrinya dengan penuh kasih sayang. Hampir 10 tahun lamanya ibu sakit tidak bisa bergerak. Hanya bisa tidur terlentang di atas kasur. Tidak sedikit pun lecet dibadan ibu, ibu ku selalu wangi dan Terurus meskipun ibu tidak bisa bergerak. Namun bapakku selalu setia mendampinginya. Luar biasa pengorbanan bapakku. Sungguh beruntung ibuku punya lelaki yang bijaksana, baik dan setia. Kini bapakku sudah tiada, tak ada meninggalkan pesan untukku. Kini bapakku sudah tidak sakit lagi, bahagialah disana bapakku surga menantimu.