Yoyon Supriyono

Idul Adha sudah di depan mata. Satu hati lagi. Kesibukan warga sudah mulai nampak. Masjid dibersihkan. Disemprot desinfectan. Di gerbang masuk telah disediakan beberapa tempat cuci tangan.Aturan protokoler juga ditempel agar terbaca. Hewan-hewan kurban sudah terikat kuat. Menanti saat-saat tubuh mereka disayat.

Sore hari di saung ronda sudah berkumpul beberapa warga. Obrolan senja menajuk soal persiapan kurban. Haji Sodri akan berkurban dua ekor kambing. Ustad Dawud telah menyiapkan seekor domba Garut. Warga lainnya ada yang patungan untuk kurban seekor sapi. Tinggal Paimin yang belum bersuara. Tibalah gilirannya untuk angkat bicara.

"Saya juga sudah menyiapkan semuanya," ujar Paimin. Haji Sodri tidak percaya begitu saja. Ia ingin Paimin menunjukkan kurban seperti warga lainnya. Paimin minta waktu dan bergegas pulang. Tak lama ia muncul membawa karung dan menjinjing kantong hitam besar. Warga yang ngumpul di saung menatap penuh heran. Ketika dibuka, isinya arang dan tusuk sate dalam jumlah cukup banyak. "Ini sengaja saya persiapkan, cukup untuk satu RT, agar kurbannya sempurna," tutur Paimin bangga.

#pentigraf

#TMG 38

*Kota Wali, 30 Juli 2020