Oleh Yoyon Supriyono

Gegara tak pernah kebagian bantuan, Paimin jadi sering cekcok. Pak RT pun tidak habis pikir. Dalam satu minggu, catatan keributan dalam rumah tangga meningkat tajam. Terbanyak terjadi di keluarga Paimin. Sore ini pun terjadi cekcok lagi.

Perseteruan terjadi dikarenakan beda pendapat tentang rapid test. Kata Paimin, rapid test itu sejenis kelinci percobaan. Aytun tidak sependapat. Menurutnya, rapid test adalah test kehamilan bagi orang tanpa gejala. Pak RT yang sedang sibuk mendata warga pra sejahtera menjadi gagal fokus. Ia pun mencatat nama Paimin dan Aytun sebagai calon penerima manfaat bantuan sosial.

Dalam musyawarah RT disusun rancangan peraturan tentang penggunaan istilah yang dituangkan dalam peraturan RT. Tujuannya agar tidak terjadi salah tafsir, yang dapat memicu perseteruan di tingkat warga. Sehingga diharapkan angka kehamilan bisa ditekan. Akhirnya, Paimin dan Aytun bersdia menyepakati keputusan tersebut setelah keduanya menerima bansos. Paimin menggondol tunai 600K, sedangkan Aytun menjinjing satu dus sembako. Setelah bertepuk kompak, keduanya pulang dengan senyum lebar.

#Pentigraf

#TMG27

*Kota Wali, 24 Juli 2020