Kalau bebicara cita-cita aku kadang geli sendiri, sejak kecil aku termasuk orang yang mempunyai banyak cita-cita. Dan itu seiring umur berubah-ubah.

Jadi tukang urut, guru, pemain buli tangkis, penyanyi, penulis.. hehe.. koq bisa?

Waktu kecil sebelum SD aku bercita-cita jadi tukang urut, bukan tanpa sebab. Kalau almarhum bapak sakit dan pegal-pegal, bapak selalu memanggil tukang urut langganan kami. Dan aku selau menunggui bapak ketika diurut. Kalau ditanya udah besar mau jadi apa aku jawab mau jadi tukang urut, aku ingin mengurut bapakku biar bapakku sehat terus.. dan biasanya diiringi tawa semua keluargaku.

Ketika SD, cita-citaku berubah lg. Jadi guru. Ya, terinspirasi seorang guruku, Bu Samiati. Weleh, Ibu guru satu ini super tegas dalam mendidik di kelas, dan aku termasuk murid yang sering kena marah. Bu Samiati selalu menulis di papas tulis membelakangi meja kami, ketika mendengar ada yang bercanda Bu Samiati melemparkan penghapus ke arah belakang beliau menulis tanpa menoleh, parahnya penghapus itu sering jatuh dimejaku.

" Bawa sini..!!!" kata Bu Samiati dengan mata membelakak. Dan aku membawa penghapus itu kedepan, cubitan kecil menempel ditanganku.. hiks. Sejak itu cita-citaku berubah jadi guru, entah karena apa, pokoknya aku ingin jadi guru.

Berubah lagi seiring waktu, melihat perbulu tangkis Susi Susanti yang begitu hebatnya Aku ingin jadi pemain bulu tangkis.. Aku begitu antusias dan menunggu tiap pertandingan yang diikuti Susi Susanti. Pemain-pemain bulu tangkis tempo dulu jadi idola aku. Karena hobi bulu tangkis sempat juga aku menjadi juara bulu tangkis biarpun cuma tingkat kecamatan.

Penyanyi? Ya, Aku memang hobi menyanyi. Sebagai guru TK aku memang harus menyanyi dari awal sampai anak pulang. Ehh, tapi aku juga sesekali nyanyi dipanggung, kalau ada pesta di teman dan keluarga.

Kalau Penulis..? Aku adalah pengagum beberapa penulis. Jaman masih remaja dulu aku termasuk orang yang rajin membaca. Di majalah remaja aku juga mengenal tulisan pengarang pada jamanku, seperti pengarang Zarra Zetira Z, Hilman Hadiwijaya, dan penulis-penulis cerita pendek. Wahh, aku selalu penasaran membaca coretan-coretannya.

Aku juga penyuka novel. Maria. A. Sajono, Sidney Sheldon, apa saja termasuk juga buku Wiro sableng dan Kho Ping Ho. Hehe..

Beberapa kali aku mencoba membuat tulisan, tapi selalu tak yakin dengan coretan tanganku, Akhirnya ya jadi bangkai..

Mei 2017 Aku mendapat kesempatan untuk mengikuti Bimtek Literasi penulisan buku di Lembang, aku tidak yakin bisa menghasilkan buku. Aku yang gaptek, aku takut untuk menulis, dan aku orang yang malas untuk memulai. Ah, paling aku akan menyerah seperti biasanya, pikirku..

Tapi ternyata aku bisa juga. Buku pertamaku kumpulan Cerpen Anak diterbitkan oleh Pustaka Media Guru. Memang hanya buku sederhana, tapi itu kubuat dengan sekuat tenagaku, dengan tekadku, dan kesemangatan yang bulat. Ternyata bisa juga.

Setelah buku pertama, berlanjut dengan buku kedua yaitu Antologi Kumpulan Puisi, dan Antologi Sebuah Bunga Rampai Praktik Berhasil Guru Paud.

Aku masih belum puas, aku masih ingin dan ingin menghasilkan buku. Aku harus terus belajar. Kalau ada penulis menerbitkan buku yang bagus dan berisi aku kagum, dan bertanya dalam hati, apa aku bisa membuat buku seperti itu..?

Yang pasti aku belum yakin aku penulis, karena karya aku belum sebaik karya penulis-penulis lain, penulis yang kukagumi. Hal yang membuat aku senang adalah karena aku sudah memulai, dan aku tidak akan mundur lagi.

Tapi biarlah, mau itu tukang urut, pemain bulu tangkis, penyanyi atau penulis.., yang pasti sekarang aku sangat sangat menikmati pekerjaanku sebagai pendidik, di tempat yang aku suka, di Sekolah Taman Kanak-kanak tentunya..

Salam Bahagia.

Bogor, 27 Maret 2019.