Yudha Aditya Fiandra

“Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” (Al...

Selengkapnya
Navigasi Web

JANGAN SESAT PIKIR DI MEDIA SOSIAL

Oleh : Yudha Aditya Fiandra

~ Ketika Anda berpikir bahwa orang yang tidak pernah menggunakan media sosialnya untuk mengunggah aktivitasnya adalah orang yang sama sekali tidak ada kegiatan.

*Maaf, Anda sesat pikir. Orang-orang ini adalah orang yang sangat bahagia dengan hidupnya, saking bahagianya ia tidak sempat membagikan aktivitasnya di media sosial, catat.

~ Ketika Anda berpikir bahwa orang lain yang tidak mencantumkan gelar akademiknya di bio (informasi pribadi) dirinya di sosmed adalah orang yang tidak berpendidikan.

*Maaf, Anda sesat pikir. Orang-orang ini rendah hati, memaknai isi kepala tidak dari gelar akademik, menurut mereka gelar hanya bikin ribet jika dituliskan pada tempat-tempat yang bukan lingkungan akademis, seperti nama akun media sosial mungkin, semisal @FergusoSpdMpdMM.

~ Ketika Anda berpikir bahwa orang yang tidak pernah mengunggah achievement atau pencapaian prestasi dirinya di media sosial adalah orang yang tidak punya prestasi sama sekali.

*Maaf, Anda sesat pikir. Orang-orang ini sangatlah humble, tidak seperti Anda. Saya sering bertemu orang-orang seperti ini yang tidak sibuk mem-branding diri, tidak cepat puas, sadar prestasinya belum apa-apa, kemudian agak minder membagikannya dengan warga net, terkadang kita tahu prestasinya dari pihak ke-3 saja, catat.

~ Ketika Anda berpikir orang yang tidak mengunggah foto makanan atau foto saat makan di restoran ternama adalah orang yang tidak pernah makan enak.

* Maaf, Anda sesat pikir. Mereka ini adalah makhluk normal yang jika disuguhkan makanan enak, ya langsung dimakan. Tidak seperti Anda, difoto, upload instagram kemudian kenyang dengan jumlah like dan komentar yang datang dari postingan tersebut, idiot.

~ Ketika Anda berpikir orang yang tidak pernah upload foto jalan-jalan dalam dan luar negeri di spot foto instagramable adalah orang yang kurang piknik.

* Maaf, Anda sesat pikir. Orang-orang ini pergi liburan untuk melonggarkan saraf yang tegang, bukan untuk ngasih makan konten instagram. Tak jarang dari mereka ini yang meninggalkan gawai digital apabila berlibur ke tempat tertentu (orang-orang ini mulai langka).

~ Ketika Anda berpikir jumlah like adalah patokan sesuatu konten postingan itu berkualitas.

*Maaf, Anda sesat pikir. Postingan berita “artis kawin cerai atau artis hamil di luar nikah” rasanya lebih banyak like daripada postingan edukasi, lalu apakah itu berkualitas? Tidak. Jumlah like hanya menggambarkan sejauh mana Anda bisa memainkan story telling dibaliknya, mendramatisirnya, kemudian memainkan perasaan pembaca, meskipun banyak kebohongan disana.

@Bumi, ketika orang waras mulai langka | 21 November 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeeen...semoga kita tak sesat pikir di medsos...

22 Nov
Balas

Semoga mbak,hehe.

23 Nov

Hahaha..., Bunda tertawa sendiri membaca tulisan anak muda ini. Cetarrrr membahanaaa. Ketika orang waras mulai langka..., duuuh. Fenomena apa ini.., ketika segala sesuatunya harus diupload. Ada yang lebih menyerrrrrramkan, Pak Guru. Apakah itu? Ketika beribadah kepada-Nya pun, dikabarkan ke seluruh jagad. Astaghfirullah. Keren tulisannya. Sungguh-sungguh peka membaca lingkungan. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Pak Guru.

22 Nov
Balas



search

New Post