“Takwa, cerdas, sehat, santun, bahagia, dan mantul, mantap betul. Nah gitu dong anak-anak hebat. Kakak senang bisa bertemu dengan kalian semua. Selalu semangat, ceria, dan bikin ngiler anak lainnya. Iya gak, sih? Bener apa bener? Tuh lihat Bunda Ita aja kebawa semangat. Sampe tangannya diangkat kayak Superman. Eh Superwoman. Iya, kan Bunda Ita?” Kak Wahyu terus menyamankan anak-anak dengan percakapan sederhana yang bersahabat agar suasana cair di kelompok kecil sosialisasi belajar era pandemi.

Gile bener nih guru. Gak ada matinya. Sejak awal kegiatan ada aja idenya. Banyak yel-yel dimainkan dengan seru. Mulai dari yel-yel sekolah, yel-yel semangat pagi, perkenalan, angin berhembus, rujak-rujak, ice cream, hingga beberapa lagi yang saya sendiri tidak ingat karena saking banyaknya. Belum lagi lagu perkenalan yang dilantunkan dengan suka cita. “Kakak Wahyu senang engkau datang, coba sebutkan namamu” yang dimainkan bergilir tanpa jeda, yang berarti seluruh peserta yang jumlahnya hanya empat anak terfasilitasi bermain dalam gerak dan lagu, dalam irama lempar dan tangkap bola.

Tentu saya acungkan jempol buat GURU KEREN. Terlebih saya terkesan banget sama lagu tepuk jarinya. “Tepuk jari satu, plok-plok. Tepuk jari dua, plok-plok. Tepuk jari tiga, plok-plok. Tepuk jari empat, plok-plok. Tepuk jari lima, plok-plok. Berbunyi semua, plok-plok. Ayo kawan duduk rapi sikapnya berdoa. Tangan kanan ke atas, yang kiri menyusul. Turunkan ke depan, kita baca doa.”