Yudha Kurniawan

Salah satu editor mediaguru. Senang eksplorasi wilayah baru. Menjadi tenaga volunteer di beberapa wilayah baru, Indonesia dan CLC Etania Sabah Malaysia. Menjadi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Soft Skill

Belajar bersama Mas Doddy Hendriyanto tentang soft skill pada komunikasi menjadi sangat menarik. Apalagi praktik sebagai coach, langsung diterapkan dengan studi kasus yang berbeda-beda. Beliau mengingatkan kembali tentang dasar soft skill yaitu common sense. Mas Doddy yang biasa disapa Diduk dengan berlatar belakang neurosimantik, bersertifikat internasional memang layak berbagi ilmu. Walau usianya tergolong muda tapi ilmunya sangat mumpuni. Setidaknya buat kami di management “nendang banget”.

Membuka wawasan tentang perkembangan otak. Cortex, amygdala, dan hippocampus dijelaskan dengan sederhana. Adanya proses encoding dan decoding membuat orang perlu rehat sejenak. Paling tidak enam detik untuk menyadarkan informasi bukan persepsi. Menunggu sejenak perjalanan informasi dari amygdala ke hippocampus. Mengapa perlu menunggu rata-rata enam detik? Nah, ini yang menjadi fokus informasi yang tidak “pake” emosi. Sering kali kita langsung merespon informasi yang masuk, padahal menurut prosedurnya akan masuk ke amygdala kemudian menuju hippocampus. Pasalnya amygdala adalah respon emosi. Jika tidak dijeda maka yang muncul persepsi dari perasaan.

Menurut saya pelatihan ini erat dengan bentukan komunitas di Sekolah Alam Indonesia. Banyak kepala-banyak masukan-banyak informasi-banyak orang hebat-banyak mau. Banyak kepala berarti ada potensi kontruktif jika dikelola dengan baik. Banyak masukkan berarti ada kepercayaan dan harus dipupuk. Banyak informasi menjadi sumber kekuatan era digital dan perlu dipilah-pilah. Banyak orang hebat di segala bidang akan memberdayakan kekuatan komunitas jika diberi ruang. Banyak mau untuk melejitkan anak-anak dan menemukan jati dirinya.

Maka dari itu, Mas Diduk memberi gambaran tentang how to figuring out people agar setiap individu dalam komunitas mampu mengomunikasikan dengan baik. Informasinya jelas, pesannya sampai dan benar. Ada global-detail, ada prosedural-obtional, ada match-miss macth, ada auditory-visual-kinesthetic, ada sameness-different, ada pain-joyfull.

Kembali pada informasi yang diterima, maka yang perlu dibangun bukan persepsi. Perlu ada konfirmasi, afirmasi, dan klarifikasi. Ini yang membuat informasi berwarna jelas bukan abu-abu yang bisa digoreng sana-sini.

Beruntung saya berada di komunitas Sekolah Alam Indonesia, yang setiap individunya mampu bernalar dengan baik, berempati terhadap permasalahan bersama, dan ingin berbuat bukan mencibir. Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau tidak mulai membangun aura positif dari sekarang kapan lagi.

Sekali lagi saya harus berterima kasih kepada komunitas, khususnya Pak Wawan yang menyiapkan pasukannya untuk berbagi.

Alhamdulillah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah,Top Dan

11 Mar
Balas



search

New Post