Tegar dalam Prinsip

Oleh: Adrianus Yudi Aryanto

"Guru yang biasa-biasa saja menceritakan. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang unggul menunjukkan. Guru hebat menginspirasi." - William A. Ward.

Menjadi guru memang tidaklah mudah. Bahkan, dahulu bukanlah menjadi prioritas saya sebagai pilihan profesi. Hati nurani saya saat itu lebih ingin menjalani hidup sebagai pekerja seni (seniman). Meski pada akhirnya saya sempat "patah hati" ketika harus menghadapi kegagalan dalam menempuh salah satu tes di salah satu perguruan tinggi di kota gudek saat itu.

Tapi, ya sudahlah. Kegagalan itu tidak menyurutkan saya untuk tetap ingin belajar. Hingga suatu waktu saya pun diterima di sebuah perguruan tinggi di Bandung. Saya pun digembleng di "kawah candradimuka". Sempat jatuh bangun. Berjuang dan terus berjuang. Tanpa kenal lelah, tetap harus mencoba menghadapi tantangan demi tantangan.

***

Kini, jiwa guru itu sudah tertanam dalam. Sebuah panggilan hidup yang mengakar di dalam diri. Ilmu bukanlah apa-apa bila dipendam saja. Ia akan sia-sia dimakan waktu. Ia akan sia-sia larut begitu saja diterpa zaman.

Awalnya sebuah proses. Selanjutnya, sebuah fase hidup yang menjadikan hidup lebih hidup. Perlu adanya ketegaran prinsip yang mengiringi jalan selama mengabdi menjadi guru. Perlu berlatih dan terus berlatih hingga makna pengabdian itu berdampak pada generasi selanjutnya.

Saat ini saya masih ingin berkisah, berkarya, dan mencoba menginspirasi bagi seluruh generasi. Terus berlanjut tanpa bisa dibatasi waktu.

Batununggal, 17 Februari 2024 09:01 #Refleksi #1