Yuki Librilianti

Aku lahir di Jakarta 38 tahun yang lalu, melanjutkan sekolah menengah atas di SMAN 1 cianjur kemudian mengenyam bangku kuliah Diploma tiga di Universitas Padjad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menanam Sedari Dini
menanam kemudian menuai hasil

Menanam Sedari Dini

Di mulai sejak tahun 2010 lalu, saat penulis masih suka berpetualang di tengah sawah dan kebun, asalnya dari iseng karena ada tanah yang terbengkalai hanya diisi oleh pohon nangka dan ruput liar, setiap tahun kedua orang tua penulis harus membayar pajak kepada pemerintah tanpa hasil yang berarti, aku sendiri tak suka buah nangka, mencium baunya saja dari jauh sudah mual-mual jadi setiap pohonnya berbuah hanya dibagikan kepada sodara sekitar rumah saja. Akhirnya penulis berinisiatif mengolah sendiri tanah itu untuk ditanami cabai, tomat dan ubi jalar.

Luas tanahnya hanya 220 m2 namun lumayan capek ya berkebun itu!, bagi penulis pribadi yang terbiasa dengan memegang kuas kosmetik dan laptop saja sangat berat untuk pertama kalinya berkebun. Setiap pulang mengajar penulis bergegas ke kebun di bantu suami dan seorang asisten yang kerjanya paruh waktu, kalau bahasa sundanya " ngabedug ".

Modal awal waktu itu kalau tidak salah sekitar tiga juta rupiah. Kurang lebih tiga minggu sebelum tanah mulai ditanami benih atau di awali dengan menggarap dulu rumput liar, setelah tanah dibersihkan dari rumput yang akan mengganggu tanaman nantinya, rumput-rumput itu dibuang dan kemudian tanah digemburkan.

Minggu keempat benih tomat, dan cabai mulai di tanam. Di sekitar tegalan ditanami ubi jalar, kurang lebih sekitar satu bulan lamanya mulai terlihat tanaman yang awalnya cuma benih sekarang tumbuh meninggi, untuk menambah kesuburan tanah, pupuk kambing dan sekam mulai di taburkan disekitar tanaman. Setiap hari pagi dan sore disiram, penulis mulai memeriksa hasil berkebunnya itu, dan empat bulan pentil buahnya muncul walau masih kecil-kecil namun sudah ada hasilnya, tomat bintang jenis yang penulis tanam.

Dalam setangkai tanaman tomat terdapat enam hingga sepuluh buah tomat yang berbuah dan tumbuh tinggi, sehingga harus dibantu dengan tongkat bambu untuk membantu pertumbuhannya tegak. Alhamdulilah setelah sekitar enam bulan berkebun akhirnya dapat dipanen juga cabai dan tomatnya. Ubi jalan dalam empat bulan sudah bisa diambil sebagian tergantung dari besar kecilnya ubi yang akan di cabut dari tanah. Alhamdulillah hasilnya sangat Banyak.

Saat itu ada tengkulak yang datang dan suka membeli , harga satu kilo nya buah tomat sekitar dua ribu rupiah, sedangkan di pasar harga tomat sekitar empat ribu rupiah, memang tak sebanding dengan modal dan lelahnya, namun ada kepuasan tersendiri saat panne melebihi dari parkiran, untuk cabai tidak dijual sebagai konsumsi sendiri begitu pula dengan ubi jalar karena kami tidak banyak menanamnya, namun ada kesenangan tersendiri disaat panen.

Sekarang sudah saatnya Bapak dan Ibu yang suka menanam untuk memulai, tidak ada kata terlambat memulainya, tidak hanya menanam bunga tapi cobalah sayur dan kebutuhan bumbu dapur seehari-hari dan tidak usah memerlukan waktu lama bertahun-tahun sudah dapat dipetik hasilnya.

Sayang penulis dan suami tidak dapat mengiolah dan terjun sendiri untuk berkebun, dikarenakan semakin bertambah kesibukannya dan tidak sempat lagi mengawasi para pekerja di kebun sehingga sawah yang pada akhirnya penulis sewakan ke pekerja yang akan mengolahnya, namun hasilnya tidak seperti dulu lagi saat di olah sendiri.

Seandainya ada pembaca sekalian yang berminat untuk memilikinya penulis akan menjualnya dengan luas tanah sekitar 2,5 Hektar dan berlokasi di jalan perkebunan sawit Vada Cikalong Cianjur, hanya 1,5 jam dari Bandung dan 2,5 jam dari Jakarta, kalau lewat jonggol hanya 1 jam dari jonggol menuju lokasi. Bapak dan Ibu silahkan menghubungi penulis lewat Wa di nomer 0817 225 710, terimakasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post