Terbit Hari ini!
Radar Cianjur, Rabu tanggal 21 Maret 2017 salah satu halaman koran berisi mimbar publik memuat tulisan karya seorang guru SMAN 1 Mande dan juga dosen di salah satu Universitas Swasta di Cianjur, tulisannya memuat artikel mengenai "Peran Keluarga dan Masyarakat Pada Pendidikan Anak di Satuan Pendidikan". Di sana penulis menguraikan tentang betapa pentingnya kehadiran keluarga yang menjadi sentral kesuksesan seorang anak meraih cita-cita dan mimpinya, terutama fungsi Ibu. Dalam artikel tersebut penulis menjelaskan secara harfiah betapa Ibu memiliki tugas yang sangat mulia dan harus dimaksimalkan dalam mendidik seorang anak, walaupun Ia seorang perempuan pekerja, karena di dalam Al Quran dan hadis jelaslah bahwa awal mula pendidikan adalah berasal dari keluarga dan masyarakat penjadi sektor pengawas yang tak kalah penting. Keluarga yang harmonis merupakan keluarga yang dapat membawa dampak yang positif di sebuah lingkungan tak jarang keberadaan suatu lingkungan yang sehat menandakan jiwa masyarakat yang kuat, makmur dan sejahtera. Apakah keluarga yang utuh saja yang dapat menghasilkan generasi muda yang berkualitas? tidak namun berdasarkan penelitian, 75 % dari keluarga korban perceraian yang memiliki anak di bawah usia 5 tahun atau balita mengalami masalah dibidang pendidikannya, anak korban perceraian di masa pendidikan dasar rentan menjadi korban kehancuran rumah tangga orang tuanya, oleh karena itu masa keemasan anak tidak boleh melihat dan menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya, hal tersebut dapat menjadikan anak-anak mencontoh sikap dan tindakan kedua orang tuanya saat bertengkar, anak akan cenderung susah dikendalikan, baik di rumah maupun di sekolah, lari ke dalam pergaulan bebas dan narkoba di saat remajanya, KPAI melansir lebih dari 100.000 anak menjadi korban perceraian di tahun 2011 saja dan Komisi Perlindungan anak Indonesia (KPAI) mendapatkan data sebanyak 2.239 kasus penelantaran anak akibat dari perceraian dan kondisi orang tua yang disharmonis. Kejadian perceraian di masyarakat cenderung terus meningkat, dengan demikian akan semakin banyak anak yang mengalami perubahan hidup akibat dari perceraian orang tua. (di kutip dari macampenyakit.com), sekian reportase yang dapat penulis sampaikan teruslah menulis dan kembangkan tulisan Anda semua menjadi sebuah karya yang bermanfaat. Wassalam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Good report Love it
Thanks a lot Mom, you are my inspiration
Informatif. Untuk upaya preventif. salam kenal.
waalikum salam Pak Susanto , selamat berkarya lewat tulisan ya
Luar biasa selalu selangkah lebih maju
Kereeeen Mis, tulisannya bagus
trims
Hebat. Selangkah lebih maju. aku juga mencoba menulis di beberapa koran dan majalah. salam literasi.
salam pak
Memingatkan kita untuk lebih harmonisasi dalam berumah tangga agar tidak bnyak lagi korban anak terlantar berikut nya.. Thanks sayangat bermanfa'at
trims
Hebat Miss kuhh ,kou memang guru Hebatlah ,Bravo,bravo,bravo
trims
Assalamualaikum. Good writer good perspection, and as long as you can handle or even solve it. You can avoid those problems, even ur family or people arround you are not helping you. But as you know mrs. This is a good article about education. And I'm very appreciated. Go ahead mrs. U the best
thanks a lot dear friend, I hope I can do the best one