Yuki Librilianti

Aku lahir di Jakarta 38 tahun yang lalu, melanjutkan sekolah menengah atas di SMAN 1 cianjur kemudian mengenyam bangku kuliah Diploma tiga di Universitas Padjad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peran Keluarga dan Masyarakat Pada Pendidikan Anak di Satuan Pendidikan
Keluarga

Peran Keluarga dan Masyarakat Pada Pendidikan Anak di Satuan Pendidikan

Keluarga, namanya tidak asing lagi dan sangat akrab di telinga. Namun tahukah Anda apakah pengertian keluarga?. Berikut ini adalah pengertian keluarga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia/ KBBI, keluarga adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya, seisi rumah. Orang seisi rumah yang menjadi tanggungan. Satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Keluarga sangat berperan penting dalam mendidik anak, mengapa demikian? karena di dalam keluarga setiap anak belajar mencontoh sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya, kakaknya dan saudara lainnya yang berada dalam satu rumah. Pendidikan pertama yang anak per oleh adalah lewat ibu. Oleh karena itu seorang ibu dalam sebuah keluarga harus mengajarkan nilai-nilai keagamaan, kedisiplinan, kebersihan, keteladanan sikap dan perbuatan dan lain-lain terhadap putra putrinya, hal itu dapat terlaksana apabila mendapatkan dukungan anggota keluarga lainnya.

Bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi buah hatinya? Menjaga amanah dari Allah SWT yang mesti dipertanggungjawabkan oleh orang tua kelak di akhirat yaitu membesarkan buah hati kita dengan memberikan pendidikan, menanamkan nilai-nilai agama, kasih sayang, kesehatan, dan lainnya. Cara mendidik buah hati kita menurut ajaran Al- Quran dan sunah adalah yang paling tepat. Islam menekankan pendidikan dasar seorang anak sebagai cikal bakal ketauhidan-Nya kelak sebagai fondasi seseorang mengarungi bahtera kehidupan. Akankan Anda tega menyerahkan pendidikan dan pengasuhan putra-putri Anda kepada asisten rumah tangga? bukankan anak adalah buah hati, jantung kehidupan, permata dan harta yang tak ternilai? mari kita umpamakan jika anak Anda itu berlian dengan karat yang bernilai ratusan juta kemudian karena alasan bekerja buah hati Anda yang di umpamakan berlian tersebut Anda titipkan untuk disimpan dan dirawat oleh asisten rumah tangga Anda? tentunya tak akan mungkin rela dan ikhlas. Beruntunglah bagi ibu-ibu yang bekerja dan memilih menitipkan buah hati Anda kepada orang tua dan saudara kandung, karena sejelek-jeleknya mereka tak akan tega merusak dan menyakiti buah hati kita, malah akan lebih sayang menyayanginya melebihi kasih sayang kepada diri kita sendiri. Wahai Ibu kelak engkau akan dimintai pertanggung jawaban atas kewajibanmu sebagai seorang ibu yang memiliki peranan penting dalam pengasuhan buah hatimu. Anak juga merupakan sebuah ujian bagi setiap orang tua, seperti yang Allah katakan di dalam Al Quran surat Al-Anfal ayat 28 yang artinya "Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar" Tidak sedikit orang tua yang di uji oleh buah hati mereka, ekstra sabar dan kasih sayang yang luar biasa yang harus dimiliki oleh orang tua yang mengalami ujian tersebut. Yakinlah Allah akan memberikan pahala yang besar di Akhirat kelak, In Sya Allah.

Sering kita temui dalam kehidupan banyak anak yang tumbuh hidup di jalanan, mengamen, mengemis dan menjadi objek penganiayaan serta mengalami kekerasan seksual. itulah akibat orang tua yang tidak bertanggung jawab, lalu apa yang dapat dilakukan apabila melihat kejadian tersebut?. Menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, mengatakan bahwa anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan tanggung jawab sebagai kewajiban terhadap anak-anaknya, sehingga kebutuhan anak tidak terpenuhi dengan wajar, baik secara jasmani maupun sosial. Bukan hanya negara yang menjadi penanggung jawab tapi masyarakat semua karena merekalah yang kelak akan menjadi penerus bangsa. Mau dibawa ke arah mana masa depan dan tujuan anak-anak bangsa ini? sebagai guru dan juga orang tua tanggung jawabmu sangatlah besar. Tak hanya dituntut mencerdaskan kehidupan bangsa namun dituntut untuk menanamkan akhlak yang mulia, menanamkan nilai karakter anak, sehingga memiliki karakter yang hebat demi bangsa Indonesia yang Jaya.

Wahai orang tua tanggung jawab suksesnya buah hatimu ada di pundakmu, didiklah mereka menurut konsep Al-Quran dan hadis. Karena pendidikan Islam merupakan pendidikan yang harus dijalankan seumur hidup. Oleh karena itu orang tua bertanggung jawab mendidik buah hati mereka dengan pendidikan akidah, akhlak, keterampilan, dan pengetahuan umum. Agar tidak tergerus oleh jaman yang memberikan masukan luar biasa terlebih dengan datangnya teknologi yang tidak dapat dihindari lagi. Jadikan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan berdakwah, mulailah merangkul buah hati kita untuk lebih sadar akibat dampak baik dan buruk penggunaan internet, dan membatasi penggunaannya dari serangan manusia-manusia tak bermoral yang akan merusak bangsa ini.

Seperti yang diajarkan di dalam Al Quran dan Hadist bagi umat muslim. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan sentral bagi setiap manusia yang dilahirkan, kesuksesan seorang anak pastilah mendapatkan dukungan dari keluarganya. Pendidikan utama dalam keluarga berperan dalam pengembangan watak anak, karakter, kemandirian, ketakwaan, kedisiplinan, kebersihan, kerja keras, kesetiaan, kejujuran, kreativitas anak, dan lain-lain. Dalam urusan keluarga , Allah ta’ala menyampaikan dalam firman-NYA bahwa ada tanggung jawab seseorang kepada keluarganya. Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(QS. At-Tahrim: 6).

Islam mengajarkan peran keluarga sebagai dasar dan landasan bagi dimulainya perubahan secara signifikan terhadap pendidikan anak di masyarakat dan hal tersebut dapat berperan sentral terhadap satuan pendidikan. Al Quran dan hadis menjelaskan bahwa keluarga merupakan titik tolak penentu kepribadian anak di masa depannya. Sebagaimana diriwayatkan di dalam hadis bahwa Rasululloh SAW berkata " Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR.Muttafaq' Alaih).

Sekarang bagaimana dengan peran masyarakat sendiri terhadap pendidikan anak? Menurut pandangan penulis tidak kalah pentingnya kehadiran masyarakat dalam mengontrol sebuah pendidikan anak di dalam keluarga, hal ini dikarenakan sebuah lingkungan masyarakat yang baik akan menjadikan anak-anak di sekitar lingkungan tersebut menjadi satuan lingkungan yang baik pula. Contoh lingkungan masyarakat yang mengutamakan pendidikan agama sebagai landasannya seperti di RT 003/ RW. 10 desa Muka, di sini setiap anak diwajibkan mengaji selepas azan magrib. Magrib mengaji yang populer di masyarakat mendidik putra-putri dari sebuah keluarga untuk mengaji baik atau di masjid sekitarnya dan tidak menggunakan alat komunikasi pintar (HP) atau media televisi di antara waktu magrib hingga isya. Pendidikan yang di kelola dengan baik oleh sebuah keluarga dan di awasi serta di kelola dalam lingkungan masyarakat dapat mencetak anak muda-mudinya menjadi sosok yang dapat dibanggakan, menghilangkan kebodohan, menjauhkan dari tawuran dan kegiatan lainnya yang tidak bermanfaat. Sungguh Allah menciptakan manusia tidak lain hanya untuk beribadah kepada-Nya.

Menurut AL Quran, manusia diciptakan di dunia ini adalah untuk menyembah atau mengabdi kepada Allah SWT. Menyembah kepada Allah pada intinya adalah berhubungan dengan Allah, memuja kebesaran Allah, dan berdoa kepada Allah agar manusia dekat kepada-Nya. Upaya untuk mendekatkan diri yang utama adalah melalui komitmen melaksanakan rukun Islam sesuai dengan tuntunan atau syariat Islam.

Allah ta’ala berfirman dalam Al. Quran surat Az-Zariyat Ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: ” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku “. (QS Az Zariyat: 56).

Oleh karena itu penulis sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan di sebuah masyarakat dalam rangka meningkatkan pendidikan, dengan dukungan keluarga maka pendidikan anak di satuan pendidikan pun akan meningkat dan lebih baik. Kesuksesan seorang anak mencapai cita-citanya dapat terwujud berkat dukungan keluarga. Semoga di Indonesia negara tercinta ini, terdapat lebih banyak lagi keluarga yang dapat mewujudkan keluarga yang bahagia, keluarga yang bermartabat dan terjaga dari siksa api neraka. Aamiin.

Sekian opini yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca semua dan dapat dijadikan sumber acuan bagi keluarga yang mengidam-ngidamkan sebuah kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat, menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Terima kasih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post