Kursi di ruang tengah itu bergoyang dan terus bergoyang, suara ujung kaki kursinya mengetuk-ngetuk lantai, suaranya terdengar jelas di sebuah kesunyian. "Assalamualaikum Mah,tok-tok-tok, mah...." Damai suaraku memanggil mamah berkali-kali, namun belum saja ada jawaban. Kulihat senyum manis seorang wanita paruh baya duduk dan berusaha menyambutku, mamah kaulah segalanya untuku namun aku belum dapat membahagiakan mamah. Yaa Allah usianya 70 tahun sekarang di tahun 2019 ini. Allah telah memberikan umur panjang untuk beliau dan berikan pula kesehatan untuknya serta berikan pula kemampuan berjalan untuk mamahku agar beliau dapat mudah melaksanakan ibadah kepadaMu yaa Allah. Hanya doa yang dapat kuberikan untuk kedua orang tua beserta segala pengabdian ini. Aku ingin selalu berada di samping mereka hingga hari tua. aamiin. Terutama Untuk mamah yang selalu menjagaku dalam doa, mengasihiku beserta keturunanku. Dia segalanya untuku.

Mamah lahir tanggal 06 Desember 1949 dan ayahku lahir pada tanggal 28 Februari 1940. Mamah asli Cianjur sedangkan Ayahku kelahiran Tasik Malaya. Kami keluarga kecil dengan kebangsaan suku sunda. Alhamdulillah kedua orang tuaku masih ada hingga sekarang. Walaupun kami asli Sunda namun lebih lama tinggal di Jakarta terutama ayahku yang bertugas di Jakarta selama lebih dari 30 tahun. Barulah setelah beliau pensiun tinggal dan kembali ke Cianjur, dalam bahasa Sunda dikenal dengan "niis". Cianjur sekarang dengan dahulu sangat berbeda, bagi mamah Cianjur sekarang bukanlah kota yang ramah lansia. Banyak kendaraan, banyak kejahatan, salah satu contohnya pengendara motor yang kebut-kebutan dan mamah tak sanggup lagi jika pergi ketempat pengajian seorang diri . Demi keamanan aku harus mendampingi beliau dan juga berkenaan dengan kesehatan mamah yang tak bisa duduk terlalu lama dan tak mudah untuk berjalan sekarang.

Semoga pesanku yang tersampaikan melalui tulisan ini adalah bukti kasih sayangku yang ku abadikan agar terbaca oleh ketiga buah hatiku dan meraka dapat mengambil hikmahnya. Mah, pada tanggal 22 Desember 2019 nanti bertepatan dengan hari ibu, anakmu ini kemungkinan tak bisa berada disampingimu namun tulisan ini akan selalu bersamamu mah mendampingi masa tuamu, karena anakmu akan menjalankan ibadah di tanah suci, manusia hanya berencana pelaksana dan penentunyalah Allah. Kita telah berusaha dan mengikuti tahapan prosesnya hingga hari H tiba doakan mabrur dan lancar umrahnya hingga waktu tiba tanggal 22 desember nanti,aamiin. Masih kuingat pesan mamah jangan sampai umrah berkali-kali dan haji yang sudah dilaksanakan hanya sebagai tour saja, aku harus tambah bertakwa sudah usia 40 th, karena "life began at 40 my dear" itu ucapan mamah. *Manfaatkan kemudahan dari Allah yang tercurah kepadaku dan keluargaku dengan sebaik baiknya*. Siap mah akan selalu ku pegang pesan mamah" Doakan juga umurku panjang, sehat, banyak rejeki dan tercapai segala doaku, aamiin. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Aamiin. Terimakasih telah membaca tulisan ini, wabilahi taufik walhidayah wassalamualaikum wr,wb.