Yulia Andani Murti

Yulia adalah ibu yang mencintai profesi utamanya sebagai ibu. Cinta itu berbuah 2 putra dan 6 putri. Putra putri yang lahir dan besar dalam pengasuhan Yulia dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berbuat Baik Membawa Keberuntungan
Berbuat baik pada orangtua

Berbuat Baik Membawa Keberuntungan

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

“Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al Qoshosh: 77)

Dulu saat masih anak-anak, seringkali saya merasa kesal bila ibu atau bapak menyuruh ini itu. Sering terlintas fikiran:

“Ah, aku lagi, aku lagi, yang disuruh, kenapa bukan kak A atau dik B, kan mereka juga lagi nggak ngapa-ngapain.”

Saat sudah bekerja, di tempat kerja pun sering terlintas pikiran seperti itu, saat terasa beban kerja lebih berat dari rekan kerja yang lain.

Hingga dalam sebuah kajian, Allah membukakan pemahaman baru dari al Qur’an Surat Al Qoshosh ayat 77 di atas. Betapa Allah telah ‘berbuat’ baik kepada kita, makhluk lemah yang diciptakanNya dan mendapat amanah sebagai khalifah di muka bumi. Bahwa ketika orang lain memberikan tugas, itu adalah cara Allah memberikan proyek kebaikan kepada hambaNya. Bila kita mengerjakan dengan amal terbaik, maka Allah akan meluluskan kita dengan predikat ahsanu amala (pelaku amal terbaik).

Makna Ihsan

Ihsan berasal dari kata hasana, yuhsinu, yang artinya berbuat baik, sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan.

Ibnu Katsir menuliskan bahwa berbuat baik pada ayat di atas adalah kebaikan pada seluruh makhluk Allah SWT, tidak terbatas pada sesame manusia.

Dalam Al Qur’an terdapat 166 ayat yang berbicara tentang ihsan dan implementasinya. Dari sini kita dapat menarik satu makna, betapa mulia dan agungnya perilaku dan sifat ini, hingga mendapat porsi yang Istimewa di dalam Al Qur’an.

Dua Aspek Pokok dalam Ihsan

1. Ibadah

Mencakup segala upaya kita membaguskan, menyempurnakan semua ibadah kita, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya. Kita wajib memperlajari segala aspek terkait ibadah, agar memahami syarat, rukun, sunnah dan adab-adabnya. Setelah memahami ilmunya, kita berusaha menerapkan dalam semua ibadah kita, sehingga ibadah kita makin baik nilainya di mata Allah SWT.

Sekian lama kita sholat, apakah kita sudah memahami rukun dan sunnahnya? Apakah kita telah ihsan sehingga bersikap seakan-akan kita melihat Allah SWT, dan jika kita tidak melihatNya, minimal kita merasa Allah melihat kita.

Bila belum, artinya sudah waktunya kita membuka buku tentang sholat, menghadiri kajian-kajian tentang sholat, dan berusaha sekuat mungkin mengerjakan sesuai yang Allah perintahkan.

Sebagai manusia, tak mungkin kita mendapatkan kesempurnaan, namun yakinlah, Allah SWT akan menilai setiap upaya untuk menyempurnakan ibadah.

2. Muamalah

Bila ibadah merupakan hubungan special kita dengan Allah, maka muamalah adalah interaksi kita dengan sesama makhluk.

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِه شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri. (Q.S. An Nisa: 36)

Ayat di atas merinci, kepada siapa saja kita wajib berbuat ihsan.

Yang pertama dan utama adalah kepada orangtua, selaras dengan hadits Riwayat Turmudzi, dari Ibnu Amru bin Ash, Rasulullah SAW bersabda, “ Keridhaan Allah berada pada keridhaan orangtua, dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan orangtua.”

Sampai di sini saya merenung, betapa mudah mendapat keridhaan Allah, cukup dengan mendapat keridhaan orangtua, termasuk melakukan apa yang membuat mereka bahagia, sekecil mencuci piring sendiri, merapikan kamar sendiri, atau lebih besar dengan membantu pekerjaan rumah tangga. Tak harus jadi juara kelas untuk membahagiakan mereka. Kalau juara kelas membahagiakan setahun sekali, melihat kita membantu mereka, akan membahagian setiap hari.

Ihsan juga Allah perintahkan kita lakukan kepada karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya. Praktis semua orang yang berinteraksi dengan kita, berhak mendapat kebaikan dari kita, meskipun hanya seulas senyuman, meskipun hanya sekedar kita tidak membuatnya susah.

Dan kini setelah dewasa, saya makin menyadari, betapa Allah membalaskan kebaikan yang telah saya lakukan dengan kebaikan yang jauuuuh lebih baik dan banyak. Itupun baru di dunia, semoga Allah simpankan kebaikan yang lebih banyak kelak di akhirat, bersama teman-teman yang telah membaca dan mengamalkan tulisan saya ini.

Dalam al-Qur`an, disebutkan, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya(Qs. al-Zalzalah: 7-8).

Akhir kata

Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, mari selalu upayakan ihsan dalam setiap perbuatan kita. Semua akan kembali kepada kita kok, dan kita pasti akan beruntung, nggak akan rugi.

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri. (Q.S. Al Isra ayat 7)

Referensi :

1. https://tafsirweb.com

2. Ringkasan tafsir ibnu Katsir

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa bunda. sangat inspiratif

26 Apr
Balas



search

New Post