Jeritan Hati Itu Telah Musnah
# Tagursiana Hari ke -249
Dalam rangkulan gelap malam yang sepi
Tanpa bias cahaya sang rembulan yang mendamaikan hati
Hati terasa begitu tercabik
Oleh asa yang terasa patah di depan mata
Terus ku intip waktu
Dia tetap tersenyum dan berlalu
Tak sedikitpun dia peduli padaku
Yang hampir renta pada anganku
Bulir bening luruhlah sudah
Terbayang pengorbanan segera musnah
Namun keajaibanMu datang menyapa
Mengobati hatiku yang tengah gundah gulana
Kini ku tersenyum pada waktu
Ku biarkan dia berlalu
Karena anganku telah sampai pada tuannya
Terimakasih Ya Tuhan, yang sangat tau akan jeritan hati setiap hambaNya
**
Padang, 14 januari 2021
Ini kisah kegalauan saat ampir deadline tadi malam,,semoga tidak terulang kembali..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih pak..
Keren Ya, seketika ide menguak. Salam sukses Ya.
Betul kak,,terimakasih
Aamin Yaa Rabbal'alaamiin.... keren pusinyo Diak. Salam sukses dan salam Literasi
Terimakasih pak,,salam literasi kembali
Terimakasih admin..