Ikhlaskan Allah akan Mengganti dengan Lebih Baik
Musibah atau nikmat menjadi warna dalam kehidupan kita. Musibah menjadi hal yang buruk dan merugikan dalam pandangan kita. Sementara nikmat menjadi sebuah anugrah yang datang pada kita. Baik buruk atau untung rugi suatu keadaan bukan terletak pada jenis peristiwa, melainkan tergantung sikap kita dalam merespon peristiwa tersebut.
Terkadang sebuah musibah menjadi anugrah bagi seseorang namun tidak bagi orang lain, sebaliknya nikmat menjadi sebuah musibah bagi seseorang, namun berbeda bagi orang lain. Jika ridho terhadap suatu musibah lalu kita serahkan kepada Allah, Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.
Permasalahannya kita langsung panik ketika tertimpa musibah. Panik boleh tapi jangan berlarut. Kembali kan semua masalah kepada Allah. Kita tetap ikhtiyar untuk mencari jalan keluar, berusaha mengambil hak kita. Namun, usaha jangan sampai mengalahkan porsi kita untuk memita kepada Allah.
Ini bukan antara kita dengan orang tapi antara kita dengan Allah. Minta kepada Allah agar diberi yang lebih baik. Berdoalah Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ. “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya”
Dalam hadits Shahih Muslim disebutkan bahwa barangsiapa membaca doa tersebut, niscaya Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan memberinya ganti yang lebih baik daripadanya. (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)
Ketika berdoa kita harus yakin dan bijaksana. Yakin dengan doa-doa kita akan dikabulkan Allah. Sedangkan maksud bijaksana disini jangan kita mendikte Allah dalam doa bahwa harus mendapatkan yang diinginkan. Hasilnya kita bertawakal. Allah akan ganti dengan yang lebih baik. Allah tak akan pernah beri yang kurang, paling tidak sama dengan sebelumnya.
Sebagai contoh cerita dari Ustadz Hanan Attaki mobilnya pernah disempret orang. Orangnya melarikan diri, maka dia minta kepada Allah Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ. Ustadz tersebut memperbaiki mobilnya dengan biaya Rp. 1,5 juta. Allah ganti seminggu lagi dengan 15 juta dengan cara yang tak disangka-sangka. Pernah juga HP nya jatuh, Ustadz itu pun berdoa Allahumma ajirni fi….. Paginya Allah ganti dengan HP yang harganya Rp. 10 juta.
Ambillah hikmah dari sebuah musibah. Ketika emosional kita tidak stabil maka Allah langsung menaikkan spritual kita. Bukankah ketika kita terkena musibah kita lebih khusu’ berdoa kepada Allah?
Jadi kita gunakan kesempatan ketika mendapatkan musibah untuk dekat dengan Allah, mintalah yang banyak. Jika Allah tidak memberi yang kita inginkan di dunia, maka Allah akan memberinya di akhirat. “Ya Allah minta ferari agar mudah ke majlis taklim” tidak masalah minta yang yang berbau dunia asalkan minta dan niatnya karena Allah. Jika pun tidak dikabulkan di dunia, Allah akan beri di akhirat, minimal kita dapat pahala dari doa-doa yang kita aturkan. Begitu juga dengan jodoh, minta sebaik mungkin. Jika jodoh kita tidak seperti yang dibayangkan di dunia, maka di akhirat Allah akan memperindahnya.
#TantanganGurusiana
Hari ke-27
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap iya... Insyaallah Allah akan ganti dengan yang lebih baik yaIkhlaskan...
Aaminn Ya Mujib.. Syujran ni daonya...