Hampir seminggu aku tidak bertemu sahabat-sahabat cantik yang biasanya tiap hari kita berseru-seruan ngobrol apa saja. Persahabatan bagai kepompong yang membuat kita menjadi bergairah bekerja karena setiap hari nya selalu saling support. Semenjak pandemi ini otomatis kita menjadi jarang ketemu karena pemberlakuan WFH.

Dan tadi pagi kita pun bersua betapa senangnya saling menyapa riang. Sayangnya salah satu dari kita tidak bisa masuk karena sedang sakit. Kita terbiasa berlima sering bertukar cerita, bertukar fikiran, diskusi apapun sampai keluhan masalah pribadi. Semua cerita dan rahasia tersimpan rapi dihati kita. What a lovely friendship.

Saat kita sedang ngobrol asik, datanglah menghampiri pimpinan kita. Ibu Win kita memanggilnya, duduk bersama ikut bergabung dalam pembicaraan kita. Kemudian Bu Win menceritakan kisah anaknya kuliah online di Fakultas kedokteran di sebuah perguruan tinggi swasta. Awalnya terasa berat karena harus kuliah dengan materi yang cukup sulit secara online. Diceritakan anaknya yang sempat stress menghadapi perkuliahannya. Namun dengan berjalannya waktu, sekarang sudah mulai senang dan menikmati perkuliahannya. Cindi salah satu sahabatku mengatakan anak sulungnya yang sekarang masih sekolah di SMP bercita-cita ingin menjadi dokter. "berapa sih bu biaya masuk fakultas kedokteran" tanya Cindi. "350 juta," jawab nya..."biaya persemesternya bu?" "...25 juta persemester" tambahnya..."Masya Allah, mampukah saya menyekolahkan si kaka dengan biaya begitu fantastis..." lirih Cindi. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah asal kita mau berusaha dan berdo'a.