Yulia mitra

Guru matematika SMA Negeri 2 Solok.Sumbar.Hidup mulia dan mati syahid adalah mottoku.setiap langkah ku adalah memberikan manfaat untuk orang lain.aku ingin dike...

Selengkapnya
Navigasi Web

Gara Gara Covid 19

Semua orang menganggap covid 19 membawa petaka. Mulai dari semakin hari semakin banyak korban covid 19, sekolah sekolah ditutup, anak lebih sering megang hp , emak emak tambah stres karna harus bisa jadi guru dirumah yang belum pernah dilakoninya selama ini, banyak orang kehilangan pekerjaan, pabrik pabrik di tutup karna penyebaran sekarang banyak di cluster pabrik.ribuan karyawan dirumahkan.perekonomian yang semakin labil, pokoknya semuanya merupakan bencana besar diseluruh dunia.

Namun apa yang harus kita sesalkan, mungkin itu takdir yang harus kita jalani sekarang ini,dan mengambil hikmah dari semua peristiwa ini. Orang tua lebih banyak waktunya bersama keluarga. Mendampingi anak belajar, keluarga lebih sering berkumpul, mungkin selama ini kita disibukan dengan tugas kita di sekolah, dan lebih banyak waktu di sekolah.tapi karna covid 19 semua itu berubah total, begitupun dengan berbagai jenis profesi lain sekarang lebih banyak bekerja dari rumah.itupun yang aku rasakan.hikmah yang aku rasakan gara gara covid 19, aku menerapkan piket harian tuk kedua anak bujang ku yang sudah kelas 4 SD dan 6 SD, biasanya mereka membantukan kalau aku minta saja atau ketika mood mereka lagi baik.piket yang aku beri mencuci piring dan membersihkan rumah mulai dari menyapu sampai mengepel lantai hingga bersih 2x sehari.dan akupun mengasih konsekuensinya kalau mereka tidak piket maka jatah uang jajan mereka aku kurangkan.Pada awalnya memang agak berat dan merasa terpaksa bagi mereka.tapi lama kelamaan menjadi hal biasa bagi mereka.tanpa kuingatkan pun mereka sudah mengerjakannya sendiri sesuai jadwal piket perharinya.

Jadi walaupun anak kita lelaki bukan berarti tidak kita ajarkan pekerjaan rumah tangga, kita harus bisa mendisiplinkan anak sedini mungkin dah aku sudah mulai dari beberapa tahun yang lalu, Semua peralatan sekolahnya mereka sendiri yang bertanggung jawab, seperti tas dan sepatu yang sudah kotor mereka sendiri yang mencuci. Kami bukan tidak sayang sama mereka tapi mengajarkan mereka mandiri sedari kecil.melihat Abang abangnya piket setiap hari, dua gadis balita ku pun memberontak agar mereka dikasih piket juga, sampai tetes air mata pula. Maka merekapun mencoret coret jadwal piket yang telah kutulis rapi dan kutempel di dinding. Dan menyelipkan nama mereka.di bantu abangnya maka gadis kecilku kebagian merapikan mainan dan menyusun sepatu/sandal supaya tetap rapi.ternyata ada hikmah dibalik covid 19 untuk keluarga kecilku..semoga covid ini cepat berlalu..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin.Melatih anak untuk mandiri dan mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab, memang harus dimulai dari kecil Umi. Jadi teringat masa kecil amak dulu.

28 Sep
Balas

Masa kecil yg jadi kenangan Ndak Mak???

29 Sep

Tulisan keren Bu Yulia. Salam literasi, sukses selalu.

28 Sep
Balas

Terimaksih pak...salam literasi kembali

29 Sep

Semangat bu...solusi buat mengurangi game

28 Sep
Balas

Ia buk...semakin cemas kita melihat masa depan mereka kelak buk..dengan pembelajaran daring ini..salam kenal buk

29 Sep



search

New Post