Yuliana Dwi Kartika

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

CINTAMU PALING MURNI

Masih melekat dalam benak masa kecilku dulu. Aku adalah anak kecil yang suka dengan tantangan dan petualangan. Ibu bekerja sebagai guru honorer sekaligus penjual rempeyek kacang. Menjual rempeyek kacang adalah pilihannya untuk perbaikan ekonomi keluarga. Laris manis dagangan rempeyek ibu. Harganya yang murah namun kualitas rasa tidak diragukan lagi. Pejuang keluarga itu selalu sibuk dengan urusan goreng menggoreng. Ya, menggoreng rempeyek kacang. Hingga terkadang lupa dengan gadis kecilnya yang masih butuh kasih sayang.

Sewaktu kecil, aku senang sekali menelusuri sawah, kebun, dan tempat-tempat indah lainnya. Tak ada yang mencariku. Tak sama seperti temanku yang lain. Sebentar-sebentar dicari oleh ibunya. Tapi terkadang aku merasa senang karena bebas bermain. Pergi kemana pun, menjelajah dunia bermainku yang menakjubkan dan menyenangkan. Namun, adakalanya juga sedih, tak ada yang mencariku. Seolah aku ini anak terlantar. Bahkan ada temanku yang usil. Mengejekku dengan sebutan anak tak terurus.

Pernah beberapa kali ibu tak kunjung datang. Aku takut sekali masuk ke dalam rumah. Rumahku adalah rumah kuno dengan dinding gedek yang hamper rapuh. Tanpa keramik. Bawahnya masih tanah. Di dalamnya agak gelap. Ditambah lagi ada kuburan di belakang rumah. Dua kuburan anak kecil. Karena takut, aku selalu menunggu ibuku di teras. Kadang sampai tertidur di kursi. Jika ada tetangga yang tahu keadaanku, dia akan menghampiri. Mengajak ke rumahnya dan makan siang di sana. Sungguh memilukan jika ingat masa-masa itu. Keluarga kami adalah pendatang. Sudah jelas tidak punya sanak saudara. Tapi beruntung, semua tetanggaku baik hati dan peduli. Menganggapku seperti anak sendiri.

Tak adil rasanya jika aku marah pada ibu. Seandainya bisa memilih. Aku ingin ibu di rumah saja. Menemaniku bermain, mengantarku ke sekolah, bercengkrama bersama sambil menikmati susu coklat dan pisang goreng buatannya.. Ah, menyenangkan. Kala itu hanya bisa berandai-andai. Ingin seperti temanku yang lain. Ada yang menunggu mereka pulang dari sekolah.

Kini aku sudah dewasa. Menyesal pernah berprasangka buruk pada ibu karena merasa menjadi anak yang tak terurus. Jerih payahnya menjual rempeyek kacang merupakan usahanya agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Agar aku bisa membeli buku tulis untuk sekolah. Membayar uang SPP tiap bulan. Tak terhitung banyak peluh yang beliau kucurkan selama bekerja. Ingin kuganti setiap tetesan peluhnya dengan berjuta-juta kebahagiaan. Meskipun aku tahu, tidak akan pernah ada kata lunas untuk membayar semua jerih payahnya.

Sejenak tersadar bahwa aku adalah anak yang beruntung karena hingga aku dewasa dia masih ada untukku. Aku masih bisa menatap senyumnya yang teduh, damai, dan mendengar setiap nasihat baiknya. Aku adalah anak yang beruntung. Rangkaian doanya tidak lupa beliau panjatkan untuk kesuksesan anaknya. Doa yang begitu manjur. Hingga seorang anak bisa melewati tantangan-tantangan hidup. Menelurusi lika-liku hidup yang terasa sangat kejam.

Tidak ada cinta paling murni selain cinta seorang ibu. Tidak ada pelukan yang paling hangat selain pelukan ibu. Seburuk apapun kita, beliau tidak akan rela anaknya disakiti. Di mata seorang ibu, anak adalah yang terbaik. Tuhan, karuniakan surgaMu untuknya yang tak kenal lelah membesarkan anaknya. Bahagiakanlah dia selalu. Berilah kesehatan agar aku selalu bisa menatap wajah dan senyumnya yang damai. Bila sampai hari ini aku masih bisa bangkit, itu bukan karena aku kuat. Tapi karena doa ibuku yang hebat. Ibu, kasih sayangmu tak tergantikan. Cintamu tulus dan murni. Terima kasih atas segalanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post