Sebagai sekolah penggerak angkatan pertama, SMP NEGERI 4 CAMPAKA tentunya harus sudah bisa mencerminkan gairah literasi yang sangat tinggi di kalangan warga sekolah baik peserta didik, guru-guru, staf TU, apalagi kepala sekolah selain memenej juga menciptakan suasana literat di sekolah.

Melakukan penataan perpustakaan tidak hanya diruang perpustakaan khusus tapi juga di setiap sudut sekolah akan meningkatkan gairah berliterasi. Tatkala diruangan perpustakaan sekolah berdesakan, kursi-kursi baca tak ada yang kosong maka berliterasi bisa di berbagai tempat dan suasana yang nyaman sehingga murid tumbuh secara alami kesenangan membaca dan rasa ingin tahunya atas kemauannya sendiri.

Disini guru perlu strategi untuk memfasilitasi murid agar bisa mengeksplor beragam pengetahuan dari berbagai macam teks untuk mendapatkan ilmu yang bermakna bagi dirinya yang pada akhirnya ilmu tersebut sangat bermakna bagi kehidupannya.

Kultur perpustakaan yang sangat nyaman untuk berliterasi tidak ada salahnya jika kita tumbuhkan juga dalam setiap lekuk dan sudut lingkungan sekolah dan juga lingkungan kelas sehingga dengan tidak sadar murid akan tumbuh rasa ingin tahunya lebih tinggi tatkala melihat sekelilingnya sangat menarik.

Kita mulai dari lingkungan pintu gerbang sekolah mulailah dengan slogan-slogan penyambutan dan suasana hangat kekeluargaan apalagi tatkala berada di taman-taman sekolah pohon-pohon dan bunga-bunga yang beraneka warna dilengkapi juga dengan papan nama beserta keterangannya juga nama latinnya, wah sangat indah dan secara tidak sengaja menambah perbendaharaan kata-kata, misalnya mengenai jenis-jenis bunga dan sebagainya.

Kita juga bisa menempatkan tulisan bermakna pada tempat yang sering dikunjungi misalnya kantin sekolah, kita pasang slogan atau himbauan misalnya : "ketika makan dan minum lebih baik sambil duduk", atau "yu kita berdoa sebelum makan". Yang jelas kata-kata harus bernilai positif agar menumbuhkan juga karakter baik pada murid dan pada siapapun yang membacanya. Ketika berjalan di lorong-lorong antar ruangan penuhi dengan slogan, gambar-gambar, foto-foto yang dilengkap dengan sedikit keterangan yang jelas dan dapat terbaca tatkala lewat selain menambah keindahan juga akan sangat membantu menciptakan suasana literasi setiap saat.

Lalu tatkala murid berada di dalam kelas, kita modifikasi kelas menjadi tempat yang paling menyenangkan sehingga mereka betah tinggal didalamnya. Hasil kerja mereka kita pajang di dinding kelas atau kita sediakan papan planel untuk memajang hasil karyanya selain untuk keindahan juga bisa sebagai pengingat tatkala mereka lupa.

Di setiap pojok kelas, kita sulap menjadi area baca yang indah kita pasang wallpaper juga gelar karpet serta rak buku yang berisi buku cerita fiksi dan non fiksi juga yang lainnya. Murid pun ditumbuhkan bagaimana proses berliterasi misalnya dengan mempunyai: Jurnal baca, rumus kesimpulan, kata kunci, teks visual, pohon baca sehingga akan lebih lebat pohonnya jiga banyak berliterasi atau kreativitas lain yang membuktikan bahwa mereka telah berliterasi. Kegiatan ini juga harus di contohkan oleh guru-guru sebagai motivator pembelajaran.

Menjadikan literasi sebagai salah satu kunci kemajuan suatu bangsa harus dimulai dari lembaga pendidikan yakni sekolah dengan kerjasama yang baik dengan keluarganya dan masyarakat sekitarnya, juga terutama guru-guru sebagai ujung tombaknya yang menuntun tumbuh kembangnya murid. Perpustakaan yang menjadi jantungnya pendidikan sedapat mungkin hadirkan di tengah-tengah murid, sehingga mereka mampu membuka kunci peradaban jendela dunia tersebut.

Yulianti S.Pd., M.Pd. Lahir di Cianjur , sekarang masih bertugas di SMPN 4 CAMPAKA sebagai guru PPKn. Penulis adalah alumni Sagusabu Cianjur 3. Dapat dihubungi via email [email protected] atau di WA 085863350977