Yuliati Magetan

Guru Biologi di SMAN 1 Karas Magetan Jawa Timur. Penulis Buku Biru Ungunya Pramuka Indonesia. Terus belajar untuk mengekspresikan jiwa. Memajukan pendidikan dem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kembali Tentang Mie Sehat

Kembali Tentang Mie Sehat

Kembali Tentang Mie Sehat

(Tantangan Hari ke-26)

#TantanganGurusiana

Tanggal 9 Pebruari 2020 hari Sabtu kemarin, saya posting tulisan di Gurusiana. Judulnya Masak Mie Sehat dalam versi Bahasa Jawa. Hari Sabtu dan Minggu memang saya manfaatkan untuk melestarikan budaya daerah, di antaranya adalah Bahasa Jawa. Saya sengaja membuat tulisan itu menggantung. Orang yang membaca akan terkecoh, bahkan akan kecewa karena yang saya tulis tidak seperti yang diharapkan pembaca saat membaca judulnya. Bayangan pembaca mungkin tulisan saya yang berjudul Masak Mie Sehat itu akan menggambarkan, atau menuliskan memasak mie yang baik, sehat, bergizi itu bagaimana sih? Mungkin begitu. Ternyata tidak.

Mengapa saya katakana tulisan saya menggantung? Di sana saya tidak menceritakan atau menuliskan tentang cara memasak mie sehat. Tetapi justru saya seakan meminta kepada pembeca, gimana sih masak mie yang sehat?. Saya meminta pada pembaca untuk menulis di kolom komentar. Apa bahan masak mie sehat? Apa bumbunya? Bagaimana memasaknya? Demikian.

Namun apa yang saya peroleh. Hahaha… ternyata saya menuai protes. Bu Riful Hamidah misalnya, Beliau menulis di kolom komentar begini, ‘Tiwas maca, jebule ora ana apa-apa heeeeh..” (Terlanjur saya baca ternyata tidak ada apa-apanya)… hahaha.. saya jadi tertawa menang sebenarnya. Ada lagi Bu Sutini sarwono, beliau berkomentar, “Hik hik Urik..” (maksudnya, saya ini belit) haha..

Pembaca, benar apa yang pernah dituliskan oleh Pak Edi Prasetyo. Semakin banyak yan menulis, bahkan setiap hari minimal satu orang menulis satu artikel, dan anggota gurusiana jumlahnya ribuan. Akhirnya banyak tulisan, tetapi sedikit yang membaca. Analisa ini bisa benar bisa juga tidak. Kadang orang membaca, tetapi tidak komentar. Namun jujur, untuk saya, tidak bisa, atau belum bisa melaksanakan untuk membuka/membaca semua postingan di gurusiana. Kadang sehari Cuma membaca lima atau enam tulisan. Kadang saya bagikan juga. Itu pun kadang-kadang saja.

Mengapa begitu? Begitu banyak postingan. Tak sempat membuka, tak sempat membaca. Membaca lima artikel saja sehari, itu sudah pol. Padahal membaca itu penting. Untuk menjadi penulis yang baik, ya harus membaca dulu. Namun, seakan diri ini dikejar waktu untuk memenuhi tugas menulis dulu. Ya untuk kejar tayang itu. Jika sudah setor tulisan, di tantangan guru menulis di gurusiana, baru lega rasanya. Itu pun lebih sering saya lakukan di atas pukul Sembilan malam. Buat apa coba? Jika tidak, maka ada yang kurang rasanya. Apalagi jika harus remidi, oh no!

Magetan, 11 Pebruari 2020

#tantanganharike26

#tantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku iku gak isok masak. Makane pingin eruh yok opo nggawene mi sehat. La kok malah kon menehi wruh bumbune.. Cara masake. Lak yo kisruh ngko..

12 Feb
Balas

Haha, biar asyik, Buk...

12 Feb

Loh, mana lagi mie sehatnya?

11 Feb
Balas

Disuruh masak sendiri Bu.. Heee

12 Feb

Betul, xixixi

12 Feb

Mantap mie sehat. Kalau mie sehat aku bikin sendiri adonannya serta bumbunya, ada mie wortel, mie buah naga, mie hijau sawi, mie ubi ungu. Selain sedap lezat Hmmm yummi

12 Feb
Balas

Wah, itu baru betul betul sehat Bund.. terima kasih..

12 Feb

Mana resepnya bun

26 Feb



search

New Post