Yuliati Magetan

Guru Biologi di SMAN 1 Karas Magetan Jawa Timur. Penulis Buku Biru Ungunya Pramuka Indonesia. Terus belajar untuk mengekspresikan jiwa. Memajukan pendidikan dem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Refreshing Sambil Ngopi Itu Penting

Refreshing Sambil Ngopi Itu Penting

(Tantangan Hari ke-8)

#tantanganGurusiana

Refreshing itu penting. Tidak harus jauh. Tidak harus mahal dengan cara pergi-pergi, terus naik kendaraan bersama, naik mobil, bus, kereta api, pesawat dan sebagainya. Refreshing itu merileks-kan fisik dan psikis/pikiran. Refreshing itu yang penting happy. Tidak perlu lama-lama. Sepuluh hingga lima belas menit sudah cukup.

Kali ini saya dan teman-teman juga sedang refreshing. Pergi jauh? Tidak. Berkendara jauh? Juga tidak. Saya dan teman-teman Cuma ngopi bareng dan berdiskusi. Berdiskusi kok refreshing? Kan tambah membebani pikiran? Katanya refreshing itu merileks-kan pikiran? Ah… jadi bingung? O, tidak juga. Ketika berdiskusi sambil ngopi itu membuat kita merasa nyaman, fresh, ya itulah refreshing.

Lalu, di mana kita bisa berdiskusi sambil ngopi? Banyak tempat. Tergantung di mana posisi kita saat ingin ngopi. Di kantin sekolah? Bisa jadi tetapi kadang kita bertabrakan dengan saat siswa juga ingin beli jajan di kantin. Di ruang guru? Kurang nyaman. Kadang ketika berada di ruang guru, yang nampak adalah pekerjaan. Jadi nggak jadi deh, ngopinya.

Di sekolah saya ada gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai. Bersantai sambil ngopi. Kenapa sih harus kopi? Kopi itu asyik. Rasanya pahit manis, tergantung mengkomposisikannya. Saat berdiskusi dan ditemani secangkir kopi, bisa meningkatkan kualitas perbincangan. Saat meminumnya saksruput, seakan seribu ide muncul dengan sendirinya.

Saya dan teman-teman sedang bersantai di gazebo sekolah. Ngopi dan diskusi. Membicarakan tentang satu titik penting, bagaimana merawat tanaman yang kita tanam di rumah. Ada kelengkeng, jambu air, bidara, dan sebagainya. Bagaimana menghindarkan mereka dari serangan makhluk asing ketika mulai berbuah. Bajing, codot, kalong, dan sebagainya. Seorang teman nyeletuk, “Kadang buah belum sempat tua, sudah habis dikeroyok anak-anak tetangga.” Aaahh… kalau itu ya mau apa lagi. Masa kita akan melarang mereka memetik buah di halaman kita. Ya, biarlah. Lebih baik anak-anak yang makan daripada dicuri oleh codot, kalong ataupun bajing. Gerrr… kami pun tertawa. Nah. Tak terasa, pikiran sudah fresh… Besuk bisa diskusi lagi dengan topik yang lain. Dan jangan lupa sambil ngopi.

Magetan, 24 Januari 2020

#tantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post