Yuliawati

Terlahir di kota Pala Fakfak (di jazirah Onin,Negeri Mbaham),di salah satu kabupaten tertua di Provinsi Papua Barat. Melewati masa kanak-kanak hingga lulus esem...

Selengkapnya
Navigasi Web
April, Ku Tak Mengira (8)
poster desain probadi

April, Ku Tak Mengira (8)

“Assalamu'alaikum Bu, maaf, kami ke mari di sore hari ini?” sapa Ananta pada bu Siti, sambil menyimpan senyum tersipu malu.

“Waalaikum salam. Ndak apa, ibu senang kalian juga ada. Ayo ikut masuk berkumpul di ruang tengah!”, ajak ibu Siti spontan tulus.

Kali ini Anata serba salah, karena itu diluar rencana. ari rencana awal hanya mengantar surat pada Salmi, iini malah diminta ikut acara keluarga di ruang tengah. Situasi ini rupanya di baca oleh Aruba juga, dan tak menunggu lama, ketusnya pun terdengar.

“Nat, ini sebenarnya mau mengantar surat atau megikuti acara keluaraga. Ada acara keluarga ya?” Tanya Aruba sambil berbisik, dan terlihat ragu kebingungan.

Baru sempatkan menjawab undangan kilat bu Siti untuk ikut acara keluarga di ruang tengah, Anata sudah membelakkan matanya pada Aruba, yang memandakan jangan mengoceh banyak dulu.

“ Iya, bu Terimkaasih banyak. Tapi, kami hanya sebentar saja, mau bertemu dek Salmi, sebelum berangkat, tapi rupanya dek Salmi tak jadi berangkat.” Jawab Anata dengan santun.

“Iya, soalnya, Amrilnya mengabari tak usah berangkat, nanti kalau Amril balik ke tempat tugas, bisa bersamaan dan diantar di tempat mondok Salmi.”, jawab bu Siti lagi.

“O..iya, bu.”, sambung Anata. “ Kami akan pamit kembali beberapa saat lagi, bu.Sekali lagi terimakaish banyak.”

Jawaban Anata membuat Amril bingung,dan secara tiba-tiba memotong pembicaraan anatara Anat dan ibu nya..

“Nat, belum menjawab dan bercerita tentang khabar, mengapa sudah harus pulang?”

Anata tambah bingung untuk menceritakan semuanya dari awal. Tapi, dirinya merasa tak perlu menceritakan itu ke Amril, karena suasana nya akan beda ketika isi surat itu dibaca Amril, bisa-bisa malah suasananya tidak terkendali.

“Begini, Kak, kami tadi hanya jalan sore sekalian untuk berjumpa dek Salmi. Karena sekarang sudah jumpa, dan juga ada kakak, sebaiknya kami pergi dulu, takutnya ditunggu di rumah juga.Bagimina ,Nat, begitu kan?” celetuk Aruba. (Bersambung )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

20 Apr
Balas



search

New Post