Satu dari sekian kompetensi yang harus dimiliki para pebelajar bahasa Inggris di sekolah menengah pertama di negeri ini adalah memiliki kemampuan mengelaborasi teks recount lisan dan/atau tulis . Dalam beberapa kegiatan belajar selama proses pembelajaran untuk memiliki kompetensi itu, satu diantaranya adalah mengaktifkan perbendaharaan kata atau kosa kata para pebelajar Bahasa.

Itu pula yang dilakukan oleh para pebelajar muda, yang berkolaborasi dalam kelompok terhadap kosa kata yang akan digunakan dalam teks recount. Hal ini dikaitkan pula dengan pandangan , “ At school children are often required to talk about past experiences, future plans, or other people’s perspective, i.e things that are not related to the immediate context”(Pinter, 2015). Dalam konteks para pebelajar muda, anak-anak sudah ini sudah melewati sebagai pengalaman dalam perjalanan mereka beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan kolaboratif ini, mereka diminta untuk menyebutkan dan menuangkan dalam tulisan secara berkelompok, kosa kata yang berkaitan dengan topik ”Holiday”. Dalam kelompok para pebelajar muda ini saling mendiskusikan kata-kata yang tepat, baik dari tulisannya dan alur bagiannya dalam “Mind-Mapping”.

Dengan gaya belajar ‘kinestetik’ yang dominan, para pebelajar bahasa Inggris yang berusia muda ini akan dinilai pada hasil seberapa banyak kosa kata yang bisa berterima dengan topik yang nantinya akan menjadi refleksi kemampuan para pebelajar ini sendiri (assessment as learning) . Mereka berkreatifitas menuliskan dan mendiskusikan, serta bertanya pada kamus Bahasa Inggris yang dimiliki dan juga bertanya pada pengajar. Dalam waktu yang telah ditentukan, kelompok -kelompok inipun selesai mengerjakan tugas mereka, menuangkan sebanyak-banyaknya kosa kata yang berkaitan dengan perjalanan mereka di pertengan Februari lalu.

Referensi :

DikdasMen-Dirjen Bina SMP. Instrumen Penilaian Oleh Pendidik Mapel Bahasa Inggris(Modul). 2017

Pinter,A. (2015). Teaching Young Language Learners. Oxford University Press