ELEGI KAPUR TULIS
Putih, warnaku
Mengukir huruf, dan kata di papan tulis yang bercat hitam.
Warna warni juga corakku,
Menghiasi gambaran di papan tulis yang berwarna hitam,
Terkadang,
Diriku mengukir kata, frasa ,kalimat bahkan alinea,
Terkadang…diriku terpakai untuk memperjelas satu tema,
Diriku merasakan kelembutan jemari yang mengapitku,
Terlena dalam genggaman telapak tangan para tuan dan puan guru,
Sesekali bersama sebatang rotan di jemari sisi satu lainnya,
Masih tetap putih warnaku,
Bahkan ada juga berwarna warni,
Dan, dirikupun terabaikan.
Tergilas dengan jaman dan merenta dalam usia,
Tertinggal dengan kemanjuan…
Ah,
Tak menjadi idola kinipun , aku tak mengapa,
Tak punya alasan berontak…
Aku hanyalah sebatang kapur tulis putih, yang tersisih dari dalam kelas,
Aku hanyalah berbagai kapur berwarna warni,
Bukan masanya terpakai lagi,
Tapi, aku pernah…..
Dan akan selalu setia menemani mereka yang mau belajar.
(Timika_Papua, 21 Maret 2022)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Era menulis di papan tulis ( black board) . Ulasan yang sangat menarik Bunda Yuliawati. Salam kenal. Salam literasi.
Salam kenal...dan salam Literasi...
Masa hitam putih selalu menjadi kenangan indah
Benar, kengangan yang penuh hikmah.Sal sehat selalu ,bu !
Benar, kengangan yang penuh hikmah.Sal sehat selalu ,bu !
Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu bu Yulia
Terimakasih bu, salam sehat dan salam Literasi buat Ibu Yeli juga.
Kini engkau telah tergantikan oleh sejumput masa. yang mengangap engkau mencemarkan debu jalan. kadang pula engkau mengetori tangan mulus dan halus. namun jiwamu bertekad untuk mencerdaskan otak yang lemah. sehat selalu bunda Yuliawati
Alhamdulillah semoga bapak dan keluarga juga sehat selalu.salam iterasi !