Indira sangat terkejut dengan suara keras yang didengar. Bukan bisikan ataupun percakapan biasa. Ini Teriakan. Yang lebih mengejutkan adalah teriakan yang tidak seperti biasanya dihadapan sekumpulan anak-anak kecil yang sedang bermain disekitar situ. Adalah pak Mon, lelaki bertubuh tegap yang barusaja berteriak dengn kerasnya.Hampir semua penghuni lorong itu terkejut. Beberapa dinatrany terlihat berdiri di teras mereka masing-masing hanya sekedar untuk mengetahui ada hal apa gerangan yang terjadi.

Anak-anak berlarian menuju rumah mereka masing-masing. Para ibu mulai memanggil anak mereka dan bertanya alasan pak Mon berteriak dengan kalimat yang kurang pas seperti itu. Ya, pak Mon adalah seorang jurangan yang boleh dibilang lebih dari mapan, dengan apa yang dicapai dengan kerja kerasnya. Namun, belakangan ini Pak Mon tidak terlalu ramah dengan warga sekitar, karena telah berpindah rumah ke salah satu perumahan elit yang dibangun beberapa tahun silam. Itulah yang membuat pak Mon tak terlalu dikenal oleh warga yang baru di perumahan sekitar lorong itu.

“Siapapun yang menggores mobil ini, besar, kecil , tua dan muda, saya tidak perlu, akan berhadapan dengan saya”, seorang anak kecil mencoba mengulangi kalimat pak Mon yang disampaikan dihadapan anak-anak yang sedang bermain. Pak Mon kelihatan marah, namun anak-anak tidak merasa melakukan goresan panjang di sisi kanan mobil baru nya itu. Bu Dian hanya berpikir, goresan mobil itu memang pantas disesali, tapi tak perlu berteriak dan mengeluarkan kalimat seperti itu, apalagi di depan anak-anak yang sedang bermain dan menikmati permainan mereka. Goresan mobilnya boleh menunjukkan keangkuhannya pak Mon.

#Bersabar

Timika_Papua, 23 maret 2022