Selang waktu lalu, anggota kerukan berkumpul untuk merencanakan perhelatan yang menjadi bagian tradisi’Silaturahim’. Kami merencanakan ‘Hala bi Halal’ untuk kerukunan, meskipun bertahun jauh di rantau, jauh dari sanak family dan jauh dari tanah kelahiran, Fakfak_Negeri Mbaham .

Dalam falsafah turun temurun ‘Satu Tungku Tiga Batu”, juga ‘idu-idu manina”, siapapun orang dari Negeri Mbaham, mereka itu adalah bersaudara. Lahir dan besar, ataupun hanya bermukim mencari nafkah, ketika silaturahim itu dibangun dengan baik, dijaga dalam tata hidup bersaudara yang satu sama lain saling menasehati untuk kebaikan, keluarga yang satu dengan yang lain saling mengunjungi dalam segala keadaan, dan saling menghormati dalam beribadah dengan keyakinan masing-masing kami menjaga semua itu dalam satu tungku tiga batu.

Meski ribuan hari tinggalkan negeri itu, namun tradisi dan adat tak pernah lepas untuk menyambung kerapatan itu. Merayakan Natal kerukunan, menghajatkan halal bi halal, saling menguatkan dalam sukacita dan duka cita, menjaga marwah para leluhur dalam satu tungku tiga batu , dalam idu-idu manina. Kebiasaan itu akan tumbuh secara alamian dengan ‘role model’ dari para orang tua kepada anak-anaknya untuk menjaga persaudaraan dan kekerapatan yang ada di negeri Mbaham.

#Fakfak_Panggil_Pulang

Timika, 25 Oktober 2022