Cita citaku berawal dari pesan bapak yang hanya memberikan dua pilihan, menjadi perawat atau guru. Maklum bapakku hanya pedagang sate kaki lima, tapi semangat bapakku agar anak anaknya sarjana tak bisa dikenduri. Meski aku tak punya teman karena mereka bilang badanku bau kambing, aku tetap terus sekolah.

Hingga selepas SMP aku mendaftar di Sekolah Menengah Keperawatan, ternyata usiaku kurang 3 bulan, maka berkas pendaftaranku akhirnya kubawa ke SMA. Selama SMA aku selalu dibuli karena selain bau kambing juga kebodohanku di bidang fisika. Sebagai siswa jurusan A2, kubiarkan saja bullian itu, kan jurusanku biologi, tapi ternyata aku gak kuat.

Ejekan teman, senyuman sinis, serta helaan nafas guru fisikaku setiap menilai pekerjaanku, mendorong ku mengambil jurusan fisika di FKIP.

Lulus SMA, aku ikut bimbingan belajar khusus IPA,dan Bersyukur aku lulus UMPTN. Meski terus dibuli selama kuliah, karena aku memang tidak pandai, namun dengan kemampuanku bersosialisasi yang baik, aku lulus tepat waktu.

Aku kemudian menjadi guru honorer di STM. Sebagai satu satunya guru perempuan, membuatku sering di remehkan siswa, namun ternyata hal itu membuatku semakin kuat. Satu semester di STM, aku kemudian juga mengajar di SMEA dan SMA, 36 jam seminggu cukup melelahkan, tapi juga menguatkanku.

Karena kemampuan fisikaku yang pas pasan, maka aku selalu berupaya memahamkan konsep fisika kepada siswa melalui kegiatan membuat mainan edukasi. Ini juga kumaksudkan untuk memudahkan aku memahami konsep fisika yang kuajarkan. Setahun menjadi honorer, Allah mengangkatku menjadi PNS. Saat itu Pak Harto lengser, Indonesia butuh guru fisika 350 orang. Aku lulus, juga teman temanku. Bahkan yang sudah menjadi honorer 10 tahun dan 10 kali ikut tes CPNS, juga lulus.

Setelah PNS, aku masih terus membuat mainan edukasi, ternyata caraku ini disukai siswaku, aku sering menjadi guru favorit pilihan siswa pada peringatan hari guru. Hingga akhirnya aku belajar menulis PTK. Kulaporkan kegiatan mengajar ku dan kuikutkan lomba.Alhamdulillah Allah memberikan kemenangan.

Aku menjadi juara 1 nasional lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran, juara 1 nasional lomba kreasi dan inovasi media pembelajaran IPA SMP, guru prestasi propinsi dan juara 3 forum ilmiah guru nasional. Alhamdulillah.

Setelah menjadi juara Nasional, pemerintah kabupaten memberikan ku reward study edukasi ke Internasional School Bangkok, Sekolah Indonesia Luar Negeri Bangkok dan Sekolah Negeri Pattaya. Itulah saat pertama kali bagiku menikmati makanan luar negeri, tidur di hotel bintang lima seperti artis, dan naik pesawat jumbo jet yang luar biasa mewah bagi orang miskin sepertiku

Ketika lolos menjadi gupres propinsi , aku kembali mendapatkan reward ke luar negeri, meski negara tujuannya sama, ke Thailand tapi sekolah yang dituju berbeda. Alhamdulillah aku semakin melihat luasnya ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.

Kemudian dari pemerintah pusat aku mendapat reward overseas training ke Seameo Recsam Malaysia selama 6 minggu. Meski waktunya pendek namun sangat padat materi dan padat rekreasi. Dan tentu saja selain reward yang pasti bikin hepi, juga dapat koin berlimpah yang melampaui dana sertifikasi, masih plus laptop di tiap kemenangan secara gratis, Masyaallah

Rencana Allah memberikan bullian dan ujian ternyata untuk menyiapkan diriku agar dapat membantu siswa memahami fisika dengan cara berfikir sederhana. Dan upah yang diberikan Allah juga luar biasa. Aku berterima kasih kepada semua yang pernah membuliku, kalian adalah imunisasi buatku.