[email protected]

Mengajar di SMP Negeri 3 Bojonegoro Jawa Timur mata pelajaran yang kata siswa saya pelajaran yang paling sulit. Itu sih pada saat belum bertemu dengan saya di ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berbagi rasa

Berbagi rasa

Indahnya Hari

Suasana pagi ini sangatlah terasa nyaman. Sejuknya diringi lambaian bunga bugenvil ungu di kanan kiri jalan berpaving. Rumput hijau bergoyang -goyang seolah menyapa "selamat pagi semua"

Ibu-ibu paro baya menggendong keranjang bambunya dengan sayuran hasil ladangnya menuju pasar. Diletakkan dagangannya beralas plastik,sambil menunggu para langganan atau pembelinya. Tak lama kemudian, turun dari expander seorang ibu muda minta tiga ikat bayam dan dua ikat kangkung. Setelah memilih,diserahkannya uang seratus ribu rupiah pada si pedagang. "maaf bu, saya tidak punya kembalinaya karena saya juga baru buka dasar". " Oh, bagaimana ini, saya juga tidak punya uang keci. "Sudah bu gak apa-apa,bawa saja bayam dan kangkungnya, besuk-besuk kan ibu belanja lagi". Beranjaklah pembeli itu meninggalkan ibunpenjual sayur

Matahari beranjak tinggi,pertanda hari sudah siang. Penjual sayur segera mengemasi sayur-sayur yang tersisa untuk dibawa pulang. Dengan manja tiga anaknya yangbmasih kecil-kecil menyambut kedatangan ibunya, sambil bertanya " ibu bawakan kami jajan kan?". "Iya sayang, ini jajannya. Jangan lupa dibagi rata,nenek juga diberi ya".Walaupun hanya krupuk goreng pasir, meteka sudah sangat senang. Ibunya telah tiga tahun sakit setelah suaminya meninggal, dan tiga anaknya yang masih kecil ditinggal ayahnya karena salah pergaulan. Sehingga ibu paro baya ini satu-satunya tulang punggung keluarga.Untungnya, ibu ini masih ada ladang yang bisa ditanami untu kelanjutan kehidupannya.

Hari berikutnya setelah memandikan ibunya dan ketiga anaknya,ibunparo baya kembali ke pasar dengan sekeranjang sayuran yang sudah siap dijual. Belum selesai menata dagangannya, ada mobil putih mengkilat berhenti tepat di depan tempat ibunparo baya itu berjualan. " Selamat pagi ibu, masi ingat saya bu?". " Emmm. . . . maaf ya ning, saya kom agak lupa, Ning siapa?" " Saya yang beberapa hari lalu membeli bayam dan kangkung, tetapi ibu dan saya sama-sama tidak punya uang kecil, bagaimana sudah ingatkah?" . "Oh, i...i...ya ya, saya baru ingat sekarang". " Ning mau beli apa sekarang?" "Silahkan dipilih". . " Kebetulan di rumah ada tamu banyak bu, jadi saya mau borong semua sayuran yang ada di sini, semua berapa bu?" ." Alhamdulillah ning, iya . . . . iya, saya masukkan tas ya ning sayurannya, semua dua ratus ribu rupiah". Si Ning memberikan lima ratus ribu rupiah pada ibu penjual sayur itu. Setelah dihitung ternyata " Ning,uangnya kebanyakan,sayurannya hanya dua ratus ribu kok uangnya ada lima rus ribu?". "Tidak apa-apa bu, sisanya buat ibu saja, saya ikhlas kok, ya sudah sayuran saya bawa ya bu". " Alhamdulillah ya Alloh", sambil meneteskan air mata ibu penjual sayur ini tak henti-hentinya sesengukan rasa bahagia. Dalam hatinya berkata "ternyata masih ada orang yang peduli pada yang papa, semoga Alloh memberikan ganjaran yang verlipat,Amin "

Segera bergegaslah pulang ke rumah menemui ibu dan anak-anaknya. Diceritakanlah pada ibu dan anak-anaknya kejadian di pagi itu. Semua ikut bahagia.

bjn, 130119

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Indahnya berbagi ya Bu.

13 Jan
Balas



search

New Post