PTM 100% menjadi adaptasi baru bagi seluruh warga sekolah. Antusias , senang dan tentunya rasa khawatir pasti ada. Namun berbeda dengan peserta didik yang memiliki energi berlebih. Saya tuliskan peserta didik dengan energi yang berlebih karena ada di antara peserta didik yang menyambut PTM dengan aksi-aksi membahayakan dan menantang. Hal ini yang membuat saya mengatakan energi berlebih bagaimana tidak dimana warga sekolah yang lain menyambut adaptasi baru dengan ragam persiapan peserta didik energi berlebih menyambut dengan persiapan dan mencari lawan. Merancang dan merencanakan begitu apik dengan diawali pembuatan WhatsApp grup dan pembuatan aksesoris lainnya sebagai unjuk diri dan unjuk kekuatan yang disayangkan hal ini disadari berbahaya dan pelanggaran namun hal itu tidak mengurangi niatnya untuk berhenti. Sebagai guru BK ada kepekaan dan kejelian melihat pola yang berbeda walaupun tersamar namun terlihat ada yang sedang direncanakan. Penasaran ini di kuatkan dengan Informasi dari orangtua yang mengkhawatirkan HP anaknya tiba2 terpasword. Dengan melakukan pendekatan kepada salah satu anak, meminjam HP nya dan ngobrol2 ringan bertemulah dengan WhatsApp grup perencaan ini dan Al hasil terpangillah untuk konfirmasi. Diketahui peserta didik memiliki energi berlebih telah merencanakan aksi setelah pulang sekolah PTM 100%

Penelusuran dan pendekatan menjadikan peserta didik yang memiliki energi berlebih mendapatkan pembinaan. Dilihat dari sisi WhatsApp grupnya setiap anak memiliki peran yang berbeda-beda disini terlihat kecerdasan masing-masing anak yang menyadari keunggulan dirinya dan bisa diandalkan. Pembinaan tentunya yang berupa kegiatan mendidik seprti melaksanakan ibadah, membaca buku, membuat karya , mendapatkan motivasi dan juga sosialisasi dari pihak kepolisian.

Pembinaan berjalan selama sepekan karena terpotong harus PJJ kembali mengingat ada peserta didik lain yang terindikasi Covid19. Lanjut di PJJ pembinaan dengan keterampilan life skill seprti video kegiatan melaksanakan pekerjaan rumah, video mengaji dan melaksanakan ibadah, menuliskan isi dari khotbah sholat jumat. Membaca buku bacaan dan meresumenya.

Sebagai guru BK yang mendampingi pembinaan saya langsung berhadapan dengan peserta didik energi berlebih ini menjadi hal baru dan diharuskan memiliki energi berlipat-lipat lebihnya. Sungguh menjadi warna baru dalam kegiatan adaptasi baru dan hari setelah melewati masa pembinaan. Kegiatan PTM 50% disekolah menjadi pembuktian dari hasil setelah pembinaan. Peserta didik pemilik energi berlebih menjadi tersalurkan dengan memiliki akun literasi, memiliki karya terpajang berupa quote dari sosok yang menginspirasi dan yang paling penting bentuk prilaku , sikap bersahajanya, sopannya dan peserta didik yang berlebihan energinya hanya memerlukan pembinaan untuk mengarahkan praktik baik dalam kelebihan energi yang dimilikinya. Sehingga kegiatan yang membahayakan dan merugikan bisa segera disadari dan ditinggalkan . Energi berlebih bisa dimanfaatkan dengan kegiatan lainnya yang berguna bagi diri sendiri, dan memancarkan kepada orang lain dilingkungan dan disekitar.

Penyaji Layanan BK menjadi tantangan yang harus di taklukan di dalam kondisi pendidikan sekarang ini covid 19 yang melanda dengan ragam varian menjadi banyak energi yang harus tersalurkan. Melaksanakan pelayanan prima menjadikan kekuatan dalam imunitas tubuh. Bergerak, serentak dengan derap langkah pasti sebagai wujud mencerdaskan kehidupan bangsa