Aku tidak tahu harus dari mana kumulai tulisanku. Aku masih belum bisa apa-apa. Aku berangkat dengan tangan kosong. Aku hanya bawa keyakinan dan keberanian. Yakin kalau yang lain bisa, begitupun aku pasti juga bisa. Berani keluar dari zona amanku sebagai guru yang biasa saja. Setidaknya saya mau mencoba. Dengan kekosongan yang kubawa, dengan modal yakin dan berani, akhirnya aku mendaftarkan diri mengikuti kelas menulis SaguSabu di Semarang.

Sabtu, tanggal 27 januari 2018 kulangkahkan kakiku menuju Wisma P4TK (Wisma PGRI) Semarang. Hampir 2 jam perjalananku masih dengan keraguan. Apa aku bisa? Dan aku terus mencoba membujuk hatiku, meyakinkannya. Setidaknya pulang nanti aku akan bawa sesuatu.

Sampai di sana tepat pukul 08.00, masuk ke ruangan sempat clingak-clinguk, tak ada yang kukenal. Pandanganku menyapu seluruh ruangan. Akhirnya kutemukan satu kawan yang kukenal. Kupilih duduk di sebelahnya. Karena saya masih merasa orang yang berada di sini orang-orang hebat, kecuali aku.

Kelaspun dimulai dan dibuka oleh pemandu acara yang cukup spektakuler. Dilanjutkan kata pembukaan dari panitia yang luar biasa, pak Murman sang penulis. Darahku sudah mulai mengalir lebih kencang. Aku dipaksa harus bisa menelorkan sebuah buku. Yah, aku tertantang dengan ini. Kudengarkan setiap penjelasannya. Paparan selanjutnya dari Bapak Nugroho yang sederhana. Kali ini aku tak begitu memperhatikan. Aku bahkan hampir mengantuk.

Akhirnya aku tersentak dan rasa kantukku hilang seketika. Bu Istiqomah, seorang editor senir yang membangunkanku. Beliau lugas menyampaikan materinya. Penyampaian yang jujur diselingi dengan banyolan sedikit lucu tapi tetap berkelas. Itulah bu Istiqomah di mataku. Semua ilmu mulai kuserap.

Tugas pertama diberikan oleh Bu Isti. Dalam otakku rasanya penuh dengan ide. Namun sampai saat ini belum dapat kutuang daslam tulisan. Dan inilah tulisan pertamaku, tugas kedua dari Pak Murman. Ini bukan tulisan yang bagus, tapi setidaknya saya menulis ini dengan jujur. Semoga pulang nanti, aku yang nothing akan menjadi something.

Yulita Ayu Suryani

Peserta SaguSabu Semarang