Karangjambu, 28 Oktober 2017. Paparan Metode penilaian 3600 sebagai perluasan dalam sistem Penilaian Kinerja Guru (PKG) menghadirkan nara sumber Ali Nurdin, S.Pd. asesor Penilaian Kinerja Guru. Metode ini mengusung mekanisme baru dimana kinerja seorang guru dinilai berdasarkan umpan balik dari beberapa komponen yang memiliki hubungan kerja dengannya, yakni kepala sekolah, teman sejawat, siswa dan orang tua siswa.

Dalam implementasinya, metode penilaian 3600 kepala sekolah bertemu dengan para guru untuk membahas umpan balik yang diterima dari banyak pihak. Dengan mendapatkan umpan balik 3600, guru akan terbantu untuk menilai dirinya sendiri berdasarkan pengamatan di lingkungan kerjanya. Umpan balik itu dapat menjabarkan berbagai area dimana guru sudah menunjukkan kinerja yang baik, begitu pula memperlihatkan area dimana titik-titik lemah bagi guru yang bersangkutan untuk meningkatkan diri. Yang menarik, informasi ini bisa mencakup sejumlah aspek yang tidak disadari baik oleh si guru sendiri maupun oleh kepala sekolah. Idealnya, guru memandang sebagai metode yang lebih fair dan akurat.

Penerapan metode baru ini tentu saja akan menimbulkan dampak positif dan negatif yang dialami oleh para guru sebagai sasaran pemberlakuan metode ini. Dampak positif dari hasil penilaian 3600 akan dapat membantu para guru, diantaranya : (1) Memperoleh umpan balik dari berbagai sumber, yang tentu akan lebih objektif dibandingkan jika umpan baliknya hanya berasal dari diri sendiri, (2) Mengurangi risiko terjadinya diskriminasi dan efek-efek pribadi dalam penilaian kinerja, (3) Mengembangkan kerja sama yang erat di kalangan para guru dalam setiap pangkalan kerja, (4) Memahami kebutuhan pengembangan perorangan maupun sekolah sebagai suatu organisasi, (5) Menyediakan informasi yang tepat mengenai apa yang harus diperbuat oleh guru dalam rangka meningkatkan karier dan (6) Meningkatkan kualitas kerja secara menyeluruh.

Sisi negatif dampak penerapan metode penilaian 3600 antara lain : (1) Penilaian dilakukan secara anonim, guru yang memperoleh penilaian tidak bisa mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai apa yang melatarbelakangi penilaian tersebut. Dalam situasi seperti ini, penerimaan terhadap hasil penilaian tentu cenderung menurun dan melemahkan (2) Akurasi hasil penilaian ini cenderung meragukan, karena dilakukan oleh para penilai yang kurang berpengalaman dan kurang terlatih, (3) kemungkinan terjadi hasil penilaian yang saling bertentangan karena dilakukan oleh berbagai pihak, (4) keterlibatan banyak pihak tentu saja menimbulkan konsekuensi ketersediaan banyak instrumen (formulir dan dan dokumen pendukung) yang harus disediakan.

Penerapan metode baru diharapkan dapat berdampak positif pada kinerja guru. Pemahaman terhadap sistem ini harus benar-benar maksimal agar dalam pelaksanaannya nanti tidak berhadapan dengan kendala yang justru akan menciderai semangat guru. Semoga.