Pertengahan November 2018 saya ingin berkonsultasi tesis yang tertunda 3 tahun, dosen pembimbing memberitahu jika ingin menemuinya silakan datang ke SMAN 1 Tilatang Kamang. Bapak dosen pembimbing tesis saya menjadi narasumber seminar Penelitian Tindakan Kelas guru SMA se Kecamatan Tilatang Kamang. Disanalah awal perkenalan saya dengan Bundo Yasmi, saat saya akan berpamitan pulang kepada dosen yang duduk bersebelahan dengan beliau. Bundo Yasmi mengajak saya ikut MWC 11 Agam, lalu saya jawab “saya sudah mendaftar MWC kemenag buk”. Lalu Bundo menjawab “MWC 11 Agam bulan November ini, yang dikemenag Bundo juga panitia disana”. Lalu saya minta nomor wa bundo Yasmi dan mendapat kiriman brosur MWC 11 Agam dari beliau. Pelatihan dari tanggal 19 sampai 21 November banyak sekali memberi ilmu baru, dan mempertemukan saya dengan teman- teman yang haus ilmu menulis.

Bagi saya ini pelatihan yang paling berbeda, saya jadi teringat yang disampaikan pak Ikhsan bahwa bagi guru pemburu sertifikat, ini tidak tepat untuk anda, karena media guru tidak menjual sertifikat. MWC diwadahi oleh Media Guru untuk membantu para penulis agar dapat mempublikasikan hasil karyanya. MWC benar-benar melatih dan membangkitkan rasa percaya diri saya dalam mencurahkan semua yang ada dalam pikiran saya. Selama ini saya merasa tidak berbakat, kering ide dan tidak fokus. Kegiatan camp ini membuat guru yang merasa miskin ide dapat membuat buku tanpa ide, yang selama ini kita juga merasa menulis buku harus dimulai dari judul. Pelatih sangat memotivasi kami dan membangkitkan rasa percaya diri dan tidak terikat dengan judul. Satu pesan yang paling saya ingat adalah “ menulis saja terus mengalir, setelah itu baru kembali ke awal”. Malam ini saya membuktikan bahwa siapa saja dapat menulis . Hari ini saya menyadari menulis itu menyenangkan, asal jangan dimulai dengan kalimat pada suatu hari. Sekali lagi terimakasih MWC 11 Agam, saya merasa percaya diri dan semoga bukan produk gagal.