yuli zarnita

Guru ppkn...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pernah Lupa Sebagai Pemberi Teladan

Pernah Lupa Sebagai Pemberi Teladan

Tantangan Hari Ke-9

#Tantangan Gurusiana

Guru merupakan profesi yang mulia, sebuah pekerjaan yang tak hanya mengandalkan kecerdasan akademik semata namun juga harus punya kecerdasan emosional. Sehingga ada yang mengatakan guru itu digugu dan ditiru, sebab segala perkataan dan perbuatannya menjadi perhatian, cerminan dan panutan bagi siswanya juga masyarakat. Maka tak heran untuk untuk menjadi guru seseorang harus melewati proses yang panjang. Dulu mungkin profesi guru tidak menjadi sebuah pekerjaan favorit, karena guru identik dengan hidup yang sangat sederhana dan bahkan jauh dari kata kaya. Sehingga banyak anak tidak mau bercita - cita menjadi guru, lain cerita zaman sekarang semenjak pemerintah memberikan kesejahteraan kepada guru, profesi guru menjadi incaran banyak orang saat sekarang. Karena profesi guru sudah bisa dikatakan seperti profesi dokter, hakim atau profesi lainnya yang harus mempunyai sertifikat profesional. Namun dibalik upaya pemerintah memberikan kesejahteraan untuk mengangkat derajat guru, kadang kita lupa bahwa kita juga seorang guru. Jangan kita salahkan anak semata saat tidak mau diatur, mungkin kita juga termasuk guru yang kadang tidak mau diatur oleh kepala sekolah. Kita lupa bahwa setiap perbuatan kita juga menjadi contoh bagi siswa. Kita mengatakan agar siswa rajin membaca, namun kita tak melakukannya setiap hari, padahal jika kita sadari bahwa guru merupakan siswa sepanjang hayat. Guru tidak boleh berhenti untuk menuntut ilmu, karena perkembangan iptek yang semakin cepat, jangan sampai kita kalah uptodate dibanding siswa. Siswa akan mengerjakan apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita katakan. Guru juga harus mengetahui perkembangan berita setiap harinya, namun nyatanya banyak guru tidak peduli dengan informasi yang berkembang. Sehingga jagan salahkan pola pikir siswa bagai katak dalam tempurung, karena gurunya juga tidak mau keluar dari tempurung tersebut. Kita banyak memilih zona nyaman, apalagi yang sudah mendapat tunjangan ini itu, yang memilih untuk santai saja dan tidak mau ikut tantangan atau memperbaharui iilmu-ilmunya. Kita memilih untuk tidak mau repot dengan memberikan berjuta argumen. Jika alasan yang kita tanyakan, orang malas pasti punya sejuta jawaban, tapi jika niat ada segala alasan bisa dihilangkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Kak

08 Jul
Balas

tq lia

08 Jul

Mantul say...

08 Jul
Balas

y mbok e

08 Jul



search

New Post