Sayangku Pada Keritingku
Sayangku Pada Keritingku
Pentigraf ke-50 Tantangan Menulis Hari ke-129
Mendung tak selamanya hujan, begitulah kira-kira salah kalimat yang pernah ku ingat dari sebuah lagu Ella, penyanyi dari Malaysia. Dan begitu pula kenyataan yang aku terima kemarin sore. Karena cuaca mendung,awan hitam sudah tampak semakin berat, seakan mau menumpahkan kandungannya ke bumi, aku sudah yakin seyakinnya kalau malam itu bakalan hujan lebat. maka jadwal penyiraman si keritingku aku tiadakan.
Ternyata oh ternyata hujan tiada turun, si keritingku jadi dahaga, tanahnya disekeliling padanya pada kering, embun malam tak dapat melembabkannya. Jadilah aku pagi itu harus menyiram si keriting dulu sebelum berangkat ke sekolah. Alamat telat biasanya ini, pikirku. Tapi tak apalah, kegiatan senam pagi juga tidak ada.
Sambil menyiram si keriting aku juga membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar batangnya. Saat bertemu dengan keriting yang lebat buahnya, aku lama tertegun di sana. Tak pernah puas aku memandangnya. Kadang sambil senyum sendiri melihat buahnya yang panjang menjuntai.
Bayang, 23092020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya. Sukses selalu. Salam literasi