Kita sudah mengetahui bahwa virus Corona tidak bisa secepatnya meghilang dari lingkungan kita, sementara itu kehidupan harus terus berjalan. Tak ada pilihan lain, kita harus berdampingan dengan virus ini sampai vaksin virus Corona ditemukan dan masa pandemi berakhir.

Masyarakat akan menjalani kehidupan new normal (kenormalan baru). Kegiatan masyarakat di berbagai bidang akan segera dibuka dengan tetap menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19. Muncul wacana bahwa sekolah juga akan dibuka kembali.

Sesuai kalender pendidikan, bulan Juni ini adalah masa penilaian akhir tahun, sedangkan tahun pelajaran baru akan dimulai pada bulan Juli. Jika pemerintah mengumumkan bahwa sekolah dibuka kembali, maka para pihak di bidang pendidikan harus siap menerapkan protokol Covid-19 dalam pelayanan pendidikan.

Pandemi virus Corona bukanlah kegiatan yang kita rencanakan berlangsung dalam waktu tertentu yang sudah ditetapkan jadwal awal dan akhir kegiatannya. Riskan jika kita menetapkan perubahan tahun pelajaran baru pada bulan tertentu di luar bulan Juli yang sudah menjadi kalender akademik, dengan keyakinan pandemi sudah berakhir pada saat tersebut.

Tahun pelajaran baru, selayaknya dimulai sesuai kalender pendidikan. Jika belum memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, maka pembelajaran tetap berlangsung secara daring. Jika kondisi memungkinkan untuk pertemuan di sekolah, prosedurnya disesuaikan dengan protokol Covid-19. Sekolah harus menerapkan physical distancing dalam kegiatan pembelajaran dan seluruh kegiatan di sekolah. Murid-murid tidak boleh berkerumun dan tidak bersalaman untuk menghindari kontak. Sekolah harus menyediakan tempat cuci tangan, sabun, juga cairan disinfektan yang digunakan sesuai keperluan. Sebelum masuk lingkungan sekolah, semua orang harus menjalani cek suhu tubuh terlebih dahulu. Penggunaan masker juga menjadi keharusan. Peralatan sholat hendaknya dibawa sendiri-sendiri. Bekal makanan juga dibawa dari rumah.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, jumlah murid di kelas dibatasi dengan cara pengaturan jadwal belajar berdasarkan sistem shift dan pengaturan tempat duduk siswa. Untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran di era kenormalan baru, para pihak harus menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan guru dan murid.