Yully Rachmawaty

Saya Yully Rachmawaty, panggil saya dengan sebutan Buy saja. Nama Buy itu adalah nama panggilan dari murid-murid saya dulu ketika masih mengajar. Saya senang be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Renungan Untuk Teman Sejawat (13)

Renungan Untuk Teman Sejawat (13)

Hal yang tak mungkin, ketika aku berharap anak didikku semua cerdas, semua sopan, semua dapat diandalkan, semua konsisten, semua patuh, semua…., semua…. Kutahu ini tantangan buatku, bisakah aku mengelola mereka dengan baik? Menuntun mereka semua sehingga mereka berhasil dengan caranya masing-masing? 

 

Tidak mungkin tiap anak di kelasku semua pintar,  sopan, dapat diandalkan dan semua patuh. Aku tahu, mereka mempunyai kemampuan dan perkembangan yang berbeda. 

Aku harus bisa membuat mereka mencapai kemampuan maksimalnya. Tiap anak punya batas maksimal sesuai dengan latar belakangnya. Anak A mendapatkan nilai 7 setelah belajar berjam-jam bahkan sampai malam. Sementara B yang belajar sebentar tapi bisa mencapai nilai tertinggi. Hal ini mungkin saja terjadi di kelasku.

Aku tahu, mereka akan berhasil dengan caranya masing-masing. Anak yang cerdas kinestetik akan memperoleh prestasinya dalam bidang olahraga. Anak yang cerdas di bidang musik akan dengan mudah mendapatkan nilai tinggi ketika ujian praktik musik. Ada banyak jenis kecerdasan yang harus kupelajari untuk kemudian aku harus menemukannya pada anak didikku. 

Kalau ada anak yang dianugerahi kecerdasan melebihi yang lain, akan kuminta dia untuk membantu teman-temannya. Selain untuk bentuk pengakuanku terhadapnya juga untuk memberi kesempatan padanya merasa berharga.

 

Berat rasanya tugasku, namun aku yakin Allah SWT akan menuntunku. Akan aku tingkatkan tawakalku padaNya…! Sudahkah aku berusaha? Begitu banyak yang harus kuperbaiki, kumohon Allah SWT berikan kekuatan padaku. Sudahkah aku menggapai pertolongaNYa ?

 

Kutahu tugasku berat sekaligus mulia. Kata orang bijak dulu, satu kaki dari seorang guru sudah ada di surga. Ini akan jadi kalimat yang selalu memotivasiku untuk terus mendidik siswaku.

Tak lupa tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, kuniatkan  untuk ibadah padaNya. Aku harus libatkan Allah SWT dalam setiap aktivitasku di sekolah. Baik untuk peningkatan diriku sendiri  atau untuk kebaikan anak didikku. 

Akan kujaga lisanku agar kalimat yang keluar dari mulutku benar-benar bermakna. Kalimat penyemangat untuk siswaku yang putus asa. Kalimat motivasi untuk siswaku agar mau terus berprestasi. 

Akan kuhindari kalimat yang membuat siswaku makin terpuruk. Akan kujaga dari kalimat yang hanya meninggalkan kesedihan di hatinya. Akan kupastikan yang keluar dari mulutku adalah kalimat-kalimat harapan dan doa. Bukankah kalau mereka berhasil , aku ikut bahagia?

Bismillah

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar, Bu.

28 Feb
Balas

Ya, benar uni Lusi

29 Feb

Niat yang tulus, ikhlas terbersit dari sanubari seorang guru. Sungguh mulia. Semoga kita bisa menjadi guru yang selalu dirindukan oleh anak didik kita. Barakallahu fiik bunda

29 Feb
Balas

Luar biasa hebat jika Kita bisa menjaga lisan dan hati, Tak ada yg tersakiti, walau hanya di depan para siswa Kita tercinta, mereka bercermin pada Kita, maka selayaknya Kita menjadi orang yg dipercaya bisa menjadi model yang baik...Terimakasih bu Yully

28 Feb
Balas

Sama-sama, Bu

29 Feb

Guru hebat orangnya juga hebat

28 Feb
Balas

Insya Allah

29 Feb

Mantap Buy

28 Feb
Balas

Sip, Pak

29 Feb



search

New Post