#Pentigraf

Pendidikan Sain

GERAM

“Minggu depan kita praktikum, silahkan kalian pelajari prosedur praktikum di buku paket halaman 187”. Kuakhiri pembelajaran kimia hari itu dengan janji yang mereka tunggu-tunggu, Praktikum.

Pagi ini sengaja aku mangkir dari rutinitas upacara bendera. Bukan tak cinta tanah air, tapi aku harus menyiapkan praktikum kimiaku. Larutan-larutan itu harus baru, agar perubahannya terlihat jelas saat dicampurkan. Meski jenis yang kubuat tak banyak, tapi butuh ketelitian dalam membuatnya. Konsentrasinya harus pas, melenceng sedikit, perubahan warna yang diharapkan tak kan jelas terlihat. Kutuang larutan-larutan itu dalam botol-botol reagen bersih. Nama, rumus kimia dan konsentrasi tertera lengkap dalam label yang kutempelkan. Pipet-pipet tetes kusiapkan disetiap botol reagennya.

Tiba saat yang ditunggu-tunggu siswaku. Melalui ketua kelas, kuminta seluruh siswa kelas XI MIPA 6 menuju laboratorium kimia. Sebelum praktikum kujelaskan apa-apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat praktikum. Kutunjukkan bahwa larutan yang akan digunakan bisa diambil dengan pipet yang telah disediakan. Kujelaskan pula bahwa alat yang digunakan harus bersih, pipet tak boleh digunakan bercampur agar larutan tidak terkontaminasi. Arahan telah kusampaikan agar praktikum mereka tidak gagal. Praktikum pun dimulai, aku berkeliling mengamati apa yang mereka kerjakan. Tiba-tiba Dilla menghampiriku, “Bu… larutannya kok jadi merah semua?” Kulihat larutan-larutan di botol reagen, semua telah terkontaminasi, warnanya telah berubah menjadi merah. Entah siapa yang tak mengindahkan arahanku, tak ada yang mengakuinya.

-Tamat-