#Menuju365

#TantanganGurusiana

#Pentigraf

Tulisan ke-8 (107) Remidi

SARAPAN SPESIAL

Hari Sabtu adalah hari yang paling kutunggu. Karena hanya pada hari itu aku bisa menyalurkan hobi memasakku. Meski tak bisa meracik bumbu, tapi masakanku selalu enak kata suami dan anak lelaki semata wayangku. Hari Sabtu ini, sayur lodeh, tempe goreng selimut, dadar jagung dan goreng ikan klotok jadi menu spesialku. Semoga mereka suka dengan menuku kali ini.

Pukul 6 pagi, Mbak Jum tukang sayur keliling telah ramai diserbu Ibu-ibu kompleks. Aku pun tak mau ketinggalan. Kubeli bahan-bahan untuk menu spesialku, meski kehabisan daun bawang. Tak mengapa, daun bawang bisa diganti dengan bawang merah ataupun irisan bawang bombay. Setelah belanja, aku bergegas pulang. Aku langsung menuju dapur, memasak menu spesialku.

Alhamdulillah, sebelum pukul delapan pagi, semuanya telah siap dihidangkan. Meski tanpa daun bawang, rasanya tak kalah enak dengan warung pojok perumahan. Kutata dengan rapi di meja makan. " Adek, Ayah, sarapan sudah siap, ayo segera sarapan, " kataku pada suami dan anak lelakiku. Mereka menuju meja makan. Aku tak ikut sarapan, karena pagi tadi segelas jus jambu telah mengisi perutku. Kulanjutkan tugasku di dapur, mencuci peralatan masakku. Kulihat sekilas mereka hanya berdiri dan berlalu dari ruang makan. Kenapa kok belum sarapan juga ? Pikirku, mungkin mereka menungguku untuk sarapan bersama. " Ndak usah nunggu Bunda sarapannya, Bundah masih kenyang karena minum jus jambu, " kataku setengah berteriak dari dapur. Si Ayah menghampiriku, lalu setengah berbisik, " Kami ndak nunggu Bunda kok, kami nunggu nasi untuk sarapan. Nasinya belum ada, Bunda sayang..., " kata Ayah sambil mencubit pipiku. Alamak...

-Tamat-

Bondowoso, 30 Mei 2020