YuniarSafitri

Yuniar seorang guru SMK mata pelajaran produktif Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian di SMKN 1 Nguling Kabupaten Pasuruan satu daerah pesisir di Pasuruan bagi...

Selengkapnya
Navigasi Web
MAUKAH KAU KELUAR DARI ZONA AMAN?

MAUKAH KAU KELUAR DARI ZONA AMAN?

(#Tantangan GuruSiana Hari ke-31)

Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tertanggal 30 Mei 2020 tentang kebijakan untuk memperpanjang peserta didik belajar di rumah. Surat edaran ini memperjelas surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubenur Jawa Timur untuk mencegah penyebaran virus covid-19 maka proses pembelajaran di rumah dilanjutkan hingga 20 Juni 2020. Maka proses pembelajaran secara daring berjalan lebih lama lagi.

Pembelajaran daring memberikan tantangan kepada guru tentang kemampuan mengoperasikan IT. Walau tidak semua guru melek IT, bisa atau tidak dituntut untuk dapat menguasai IT. Kondisi ini tidak pernah diduga sebelumnya oleh siapa pun.

Sehingga banyak yang gelagapan karena belum terbiasa dalam kondisi seperti itu, apalagi guru yang terbiasa menggunakan model pembelajaran CBSA (Catat Buku Sampai Abis). Semua guru familier dengan google classroom, quiziz, Rumah Belajarnya Kemdikbud dan banyak lagi media pembelaran online. Sebetulnya saat awal hadirnya Ruang Guru banyak orang masih belum berpikir bahwa perlunya pembelajaran secara daring dilakukan.

Apabila virus covid-19 tak kunjung pergi, lewat cara apa guru memberikan ilmunya kepada peserta didiknya? Sudah selayaknya para guru harus berani keluar dari zona aman. Belajar lagi. Dan memang seharusnya guru selalu memperbarui pengetahuannya mengikuti perkembangan dunia pendidikan saat ini. Bila tidak mau keluar dari zona aman karena tidak mau repot harus belajar lagi, kebingungan yang terjadi kesulitan menguasai IT akan terulang.

Suka tidak suka, teknologi digital akan memasuki dunia pendidikan. Walau ada yang bilang peran guru tak akan tergantikan karena peserta didik masih membutuhkan didikan dari guru tidak sekedar pengajaran. Tetapi alangkah baiknya seorang guru dapat menggabungkan keduanya. Dalam mengajar guru menggunakan teknologi digital sekaligus memberikan arahan-arahan agar peserta didik tidak salah jalan dalam menggunakan IT.

Saat ini banyak pelatihan-pelatihan online gratis misalanya dari Kemdikbud dengan program pembaTIKnya, atau dari Seamolec. Tinggal kita sebagai guru maukah belajar lagi?(#Tantangan GuruSiana Hari ke-31)

Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tertanggal 30 Mei 2020 tentang kebijakan untuk memperpanjang peserta didik belajar di rumah. Surat edaran ini memperjelas surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubenur Jawa Timur untuk mencegah penyebaran virus covid-19 maka proses pembelajaran di rumah dilanjutkan hingga 20 Juni 2020. Maka proses pembelajaran secara daring berjalan lebih lama lagi.

Pembelajaran daring memberikan tantangan kepada guru tentang kemampuan mengoperasikan IT. Walau tidak semua guru melek IT, bisa atau tidak dituntut untuk dapat menguasai IT. Kondisi ini tidak pernah diduga sebelumnya oleh siapa pun.

Sehingga banyak yang gelagapan karena belum terbiasa dalam kondisi seperti itu, apalagi guru yang terbiasa menggunakan model pembelajaran CBSA (Catat Buku Sampai Abis). Semua guru familier dengan google classroom, quiziz, Rumah Belajarnya Kemdikbud dan banyak lagi media pembelaran online. Sebetulnya saat awal hadirnya Ruang Guru banyak orang masih belum berpikir bahwa perlunya pembelajaran secara daring dilakukan.

Apabila virus covid-19 tak kunjung pergi, lewat cara apa guru memberikan ilmunya kepada peserta didiknya? Sudah selayaknya para guru harus berani keluar dari zona aman. Belajar lagi. Dan memang seharusnya guru selalu memperbarui pengetahuannya mengikuti perkembangan dunia pendidikan saat ini. Bila tidak mau keluar dari zona aman karena tidak mau repot harus belajar lagi, kebingungan yang terjadi kesulitan menguasai IT akan terulang.

Suka tidak suka, teknologi digital akan memasuki dunia pendidikan. Walau ada yang bilang peran guru tak akan tergantikan karena peserta didik masih membutuhkan didikan dari guru tidak sekedar pengajaran. Tetapi alangkah baiknya seorang guru dapat menggabungkan keduanya. Dalam mengajar guru menggunakan teknologi digital sekaligus memberikan arahan-arahan agar peserta didik tidak salah jalan dalam menggunakan IT.

Saat ini banyak pelatihan-pelatihan online gratis misalanya dari Kemdikbud dengan program pembaTIKnya, atau dari Seamolec. Tinggal kita sebagai guru maukah belajar lagi?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post