Belajar Ikhlas Melepaskan
#tantanganharike115
#TantanganGurusiana
--
Beberapa waktu yang lalu seorang kawan SMA saya selama beberapa hari membuat tulisan tentang kursus menata rumah. Ternyata itu adalah salah satu tugas yang harus dibuat selama dia mengikuti kursus online itu. Setelah mendapat materi dari tutor, dia harus segera mempraktekkannya, dan kemudian membuat tulisan reportase tentang hasil prakteknya berkaitan dengan materi pada hari itu.
Saya mengikuti postingan teman saya itu dan ikut belajar dari ilmu yang dia bagikan tersebut. Salah satu cerita yang dibagikan dan menarik yaitu ketika dia diminta untuk menyingkirkan barang yang sesungguhnya tidak berguna, tetapi masih disimpan dengan alasan historis melankolis. Duh, padahal kalau saya banyak sekali barang-barang yang seperti itu. Akan tetapi dengan berbagai dalil yang logis, saya bisa menerima materi tersebut. Sepertinya kita memang harus bisa melepaskan diri dari godaan dunia seperti itu, yaitu menimbun barang yang seharusnya sudah tidak bermanfaat bagi kita.
Di rumah banyak baju yang sebenarnya sudah tidak terpakai tetapi masih saya simpan. Setiap ada momen tertentu saya juga masih tergoda untuk menyiapkan baju baru. Saya juga melihat tas yang jumlahnya sudah cukup lumayan yang saya simpan dengan alasan untuk ganti-ganti biar tidak bosan. Padahal sebenarnya tas satu atau dua saja cukup, kan, ya? Saya jadi malu sendiri membaca postingan kawan tersebut. Saya jadi teringat ayat Al Qur’an yang membahas tentang orang-orang yang pemboros dan berlebih-lebihan.
وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
Arti: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. — Quran Surat Al-Isra Ayat 26
إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا
Arti: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. — Quran Surat Al-Isra Ayat 27
Saya tentu tidak mau menjadi saudara syaitan padahal syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. Oleh karena itu, sedikit demi sedikit saya mulai mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak terpakai dan bisa saya salurkan kepada yang membutuhkan. Misalnya baju-baju anak laki-laki saya yang sudah beranjak remaja. Kebetulan adik-adiknya perempuan semua. Tentu sebagian besar mereka tidak bisa menggunakannya. Maka baju-baju tersebut saya kumpulkan untuk dapat digunakan oleh yang membutuhkan, misalnya keponakan laki-laki saya. Sesuai urutan, tentu keluarga terdekat yang saya pikirkan. Baru setelah itu memikirkan orang yang membutuhkan di sekitar saya seperti tetangga misalnya.
Walaupun tidak banyak, sedikit demi sedikit saya harus belajar mengikhlaskan. Tidak dapat dimungkiri jika rasa owel dan eman alias kurang ikhlas terkadang masih tersisa. Misalnya untuk barang-barang yang memiliki kaitan sejarah dengan almahumah ibu. Atau sesuatu yang saya ingat kalau ketika saya membelinya harganya cukup mahal, hehehe. Tapi tetap harus berusaha untuk belajar melepaskan.
Referensi: **(censored)**
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, keren, Bu. Pesannya sangat penting untuk kita semua. Terima aksih. Salam.
Aamiin... Terima kasih pak
terimakasih bunda ilmu pencerahannya...terimakasih sudah mengingatkan
Sama2 bu. Saya juga terkadang masih berat...
Bagus Bu .... Kita sering tergoda menumpuk2 barang yg bukan kebutuhan
Padahal masih punya, eh pengen beli lagi...
Saya juga punya pakaian yang sudah tidak terpakai. Sayangnya tidak pantas pakai seperti pakaian .seragam. Mau dikemanakan ya?
Dilungsurkan ke sekolahnya mawon bu. Punya fandi tak kirim ke SDnya dia dulu...
Betul itu Bu. memang kita harus ikhlas merelakan, mungkin ada yang lebih membutuhkan di sana. Keren .
Iyes. Manusiawi si klo masih owel.
Trims ibu,saya jg sudah lama tidak berbuat,dulu setiap mau puasa ramadhan saya selalu melakukan nya, terimakasih sudah mengingatkan
Sama2 bu. Sebenarnya kita sudah tahu. Tetapi sering lupa...
Mantap
Makasih, bu. Salam...
Terima kasih atas pencerahannya. Sdh sy follow
Sama-sama, bu. Oya siap follback...
Bagus bu...keren
Barakallah. Terima kasih, bu...