Yuniati, M.Pd

Biasa di Panggil Yuni, Lahir di Muara Cuabadak, 26 Juni 1980. Tugas sebagai Guru di MTsN 3 Pasaman Kabupaten Pasaman, Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kehilangan Penduduk

Kehilangan Penduduk

Kehilangan Penduduk

#Tantangan Gurusiana H – 58

Ku lihat jam di didingku sudah menunjukkan jam 07.00 WIB, rasa malas untuk keluar rumah datang lagi menghampiriku, namun tugas dan tanggung jawab harus di jalankan. Selama work from home ini, Madrasah tidak boleh di tutup, kami tetap akan memberikan pelayanan jika ada yang butuh, contohnya melegalisir, oleh sebab itu kami seluruh guru dan bergabung dengan pegawai tata usaha dibagi perhari dan dibuat system piket, yang mana dalam satu hari itu ada tiga orang piket yang akan stanbay di madrasah, satu orang untuk di kantor majelis guru, satu orang di kantor tata usaha dan satu orang lagi untuk di perpustakaan. Perpustakaan kami buka dengan alasan jika ada siswa yang butuh buku pelajaran, maka boleh meminjam dengan syarat masuk ke dalam tidak boleh rame, dan hanya di perkenankan satu orang saja, jika masih ada siswa yang lain di dalam, siswa tidak diperkenankan untuk masuk. Ya itulah aturannya sekarang, sementara selama ini kita sangat menginginkan ruang perpustakaan itu di kunjungi banyak siswa, maka untuk masa sekarang siswa bisa masuk hanya dengan cara bergantian.

Hari ini Giliranku piket menjaga kantor majelis guru, dengan kurang semangat akhirnya aku berangkat juga ke madrasah. Karena mobil langganan pagi sudah berangkat dan mobil umum sekarang sangat jarang sekali lewat, maka aku putuskan untuk naik sepeda motor. Tepat jam 7.45 aku sudah sampai di lokasi madrasah yang pintu pagarnya masih terkunci, aku pergi ke rumah Bapak penjaga Madrasah dan minta di bukakan pagar dan kantor majelis guru.

Sunyi, sangat sunyi…. Suasana madrasahku begitu sunyi, yang biasanya pagi-pagi sekali toa madrasah sering sekali berbunyi, ada guru piket yang memanggil siswa untuk melaksanakan tugas piket umum madrasah, ada guru yang memanggil siswa karena urusan tugas yang belum selesai, dan yang jelas biasanya sebelum bel masuk berbunyi, toa itu selalu melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang sengaja di putar sepeker juz Amma oleh guru piket.

Perlahan aku masuk ke lokasi madrasah, ku gas pelan-pelan sepeda motorku sebelum ke tempat parkir, Ku tatap lagi sekeliling madrasah, tiada satu orang siswapun yang ada di sana. Hanya ada aku dan Bapak penjaga madrasah, dan aku menunggu kawan sama piket nantinya, namun hatiku miris, yang biasnya lokasi selalu dipenuhi oleh suara-suara siswa yang selalu berjalan dan duduk-duduk di depan kelas, namun hari ini begitu sunyinya madrasahku ini, dan seolah-olah madrasah ini juga butuh penduduknya untuk kembali dan menghias kelas, membersihkan tanam dan lain sebagainya.

Ya suasana yang ku alami hari ini membuat hatiku sedih, dengan melihat sebagian bunga sudah tampak layu, sepertinya madrasah ini juga tidak tampak bercahaya lagi karena madrasahku kehilangan penduduknya. Mudah-mudahan suasana cepat normal kembali, sehingga madrasahku ini tidak lagi kehilangan penduduknya, yang ada hanya senyum tawa siswa siswi yang menuntut ilmu di madrasahku ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post