Keluar Rumah

#Tantangan Gurusiana Hari Ke-60

Work From Home ini, menurut saya hanya bisa berlaku bagi meraka yang bekerja di kantoran, sementara bagi petani atau buruh sulit sekali untuk mengaplikasikan Work From Home atau Stay At Home, seperti halnya kami hari ini, bagaimana kita tetap bisa bertahan di rumah, sementara padi di sawah sudah pantas untuk di panen, dengan rasa senang hati kita keluar rumah untuk bisa pergi ke sawah untuk memanen padi.

Jika datang masa panen padi, maka kita sangat membutuhkan bantuan orang lain, sebab memanen padi tidak bisa kita lakukan sendiri, kita membutuhkan orang lain, seperti untuk merobot padi, mengkipas padi sampai membawa hasil panen ke rumah kita, maka kita butuh meraka buruh tani. Bagaimana kita tidak berkumpul dengan orang lain sementara kita membutuhkan orang tersebut untuk membantu kita dalam proses memanen padi.

Namun kadang-kadang saya merasa sedih melihat kondisi para buruh tani, mereka yang hanya cari hidup untuk makan, bukan makan untuk hidup, artinya jika lebih diperhatikan lagi, seharian mereka bekerja bersama kita, tak satupun yang saya lihat mereka melaksanakan sholat, ketika masuk waktu sholat zuhur tadi. Siapakah yang harus kita salahkan dalam hal ini? Guru agama, ustad atau orang tua karena mereka tidak dididik dengan ilmu agama, entahlah…

Mereka keluar rumah untuk mendapatkan makan yang kadang-kadang dapat pagi habis sore, oleh sebab itu mereka keluar rumah setiap hari untuk mencari pekerjaan siapa yang butuh dengan tenaga mereka,untuk bekerja, sementara anak dan istrinya kadang-kadangpun dibawa demi menambah pendapatan mereka.

Dan jika saya perhatikan di daerah pedesaan, banyak sekali warga yang keluar rumah, baik itu dia bekerja di lahannya sendiri maupun dia bekerja di lahan orang lain, jadi bagaimana lagi kita harus lebih mengontrol pencehan pemutusan mata rantai virus covid 19 ini, jika para penduduk setiap hari harus keluar rumah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.