Yuniati, M.Pd

Biasa di Panggil Yuni, Lahir di Muara Cuabadak, 26 Juni 1980. Tugas sebagai Guru di MTsN 3 Pasaman Kabupaten Pasaman, Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pernah Muda

Pernah Muda

Pernah Muda

#Tantangan Gurusiana H – 56

Hari ini minggu tanggal 5 April 2020, sudah hampir 20 hari kami tidak pergi dan bekerja di madrasah, akan tetapi bekerja dari rumah. Semenjak hari Jum’at kemaren ibuku sudah menelpon dan ingin diantar untuk melihat uwak yang kabarnya sedang sakit di Kampung Ibu. Mendengar berita itu Ibuku sebetulnya sudah mengajak kami untuk pergi melihat uwak dari kemaren, hari Sabtu, namun karena Proses Belajar Mengajar masih melalui daring, kemaren dan kebetulan kami sedang melaksanakan ujian UASBN online dan aku membutuhkan waktu lebih dari jam PBM biasa sehingga aku berjanji untuk pergi hari ini.

Entah kontak batin atau apalah yang dirasakan oleh ibu, antara kakak beradek, dari kemaren ibu cerita tentang uwak melalui telepon dengan ku dan setelah sholat subuh tadi pagi sudah datang lagi telpon ibu untuk menanyakan untuk pergi melihat uwak. Namun karena hujan sangat deras rasa malas untuk pergi juga sudah menghantuiku, dan sebetulnya aku sangat malas untuk keluar dari rumah, jangankan untuk berjalan jauh sekarang sedangkan untuk membeli kebutuhan pokok saja ke pasar kadang-kadang aku hanya menitip kepada kakak, sehingga aku tidak lagi berjalan di pasar untuk berbelanja. Dan hari ini aku berusaha untuk menghindar supaya tidak jadi pergi melihat uwak, namun ibuku mulai marah dan mengancam akan merental mobil orang jika tidak antar

Memang rumah uwak masih satu Kabupaten dengan kami, namun jarak rumah kami dengan uwak lumayan jauh, kami tinggal di Lubuk Sikaping sementara uwak tinggalnya di ujung Pasaman, yaitu di Muara Cuabadak dekat dengan perbatasan antara Sumatera Barat dengan Sumatera Utara, belum lagi untuk masuk ke dalam karena rumah uwak masih jauh dari jalan raya, dan jika di lihat kilometer jaraknya hampir mendekati + 95 Km, dengan agak sedikit terpaksa akhirnya aku pergi juga untuk mengantar ibu karena mengingat ibuku mungkin sangat rindu dengan kakak-kakaknya yang ada di kampung halaman.

Lebih dari 2 jam kami di perjalanan, Alhamdulillah kami sampai di rumah uwak jam 11.30 WIB, dengan rasa rindu yang sangat membuat kakak beradek itu menangis ketika bertemu, dan uwak menangis sejadi-jadinya sebab sudah sangat rindu sama Ibuku, padahal kalau tidak salah mereka tidak bertemu itu baru sekitar 6 bulan, sebab ibu pulang dari tanah suci Tahun 2019 kemaren uwak menginap di rumah Ibu, namun mungkin karena kedekatan kakak beradek itu, jangka 6 bulan itu perasaannya mungkin sudah lebih dari 2 tahun.

Lama uwak bercerita bagaimana sampai dia bisa sakit. Jika sakitnya masih bisa ditahan dia tidak ingin memberitahukan kepada ibu, namun kemaren uwak selalu bercerita tentang ibu kepada anak-anak uwak dan uwak minta anaknya untuk menelpon ibu. Ibu empat bersaudara semuanya perempuan, uwak tobang sudah menghadap Ilahi Robbi sekarang mereka tinggal bertiga, dan kedua uwak itu tidak lagi memiliki suami, dan mereka tinggal sendiri di rumah masing-masing walaupun jarak rumah uwak itu tidak begitu jauh.

Kedekatan kakak beradek itu sudah terhalang karena jarak dan waktu dan terhalang karena selama ini factor ekonomi yang membuat mereka sibuk dengan kerja masing-masing sehingga waktu bertemu hanya ketika lebaran saja, atau hanya ketika mau menjelang bulan Ramadah, karena ibu akan pulang untuk berziarah ke makam nenek dan atuk.

Cerita uwak sama kami ternyata dia tidak mampu lagi berjalan, dan dia tidak mampu lagi untuk memasak sendiri sementara anak-anak uwak semuanya sudah menikah dan tidak seorangpun yang tinggal bersama uwak, mereka sudah memiliki rumah sendiri-sendiri dan tinggallah uwak seorang diri di rumahnya. Walaupun anak-anak uwak sudah berusaha untuk membawa uwak tinggal di rumah mereka namun uwak menolok dan memilih tinggal sendiri di rumah.

Rasa rindu kakak beradek itu membuat cerita tidak pernah putus sampai kepada cerita masa kecil mereka, masa remaja yang membuat semua yang ada di ruangan itu tertawa. Mereka bertiga bercerita bagaimana perlakuan nenek dulunya kepada mereka berempat yang zaman dulu tidak ada yang boleh keluar rumah jika anak gadis, dan bagaimana mereka bisa bertemu dengan suami mereka masing-masing, dan kami yang ada di ruangan itu mendengarkan mereka bercerita masa muda mereka berempat yang jarak umurnya hanya setahun dan dua tahun sehingga mereka berempat tumbuh besar bersama dan merasakan masa muda bersama. Ketika mereka bercerita wajah uwak memang sudah agak berubah ceria, mungkin kedatangan ibu separoh obat bagi uwak.

Sebetulnyaa mataku sudah sangat mengantuk dan ingin rasanya cepat pulang, namun ceita masa muda mereka tidak juga tampak ujungnya sehingga tak terasa azan asyar sudah berkumandang, baru ibu tersadar dan bertanya kita mau pulang kembali ke rumah. Mendengar ibu mau pulang derai air mata uwak kembali muncul, namun apa yang bisa dilakukan, ibu tidak mungkin kami tinggal di rumah uwak, sebab siapa lagi nanti yang akan menjemput ibu ke rumah uwak nanti, walaupun work from home, system piket masih ada untuk membuka kantor madrasah dan kebetulan besok aku sudah berjanji dengan teman ada yang akan di kerjakan di kantor madrasah sehingga kami harus kembali pulang hari ini juga.

Kami sampai di rumah sudah hampir habis sholat magrib, sepanjang perjalanan pulang cerita ibu tentang masa muda mereka bersama uwak juga tidak ada putusnya, sehingga dalam pikiranku masa muda uwak dan ibu begitu indah. Dan Kata ibu, kami dulu juga pernah muda dengan memiliki kenangan yang indah bersama saudara-saudara ibu. Semua tinggal memory ibu yang akan diceritakan kepada anak dan cucu. Dan bersyukur sekali ibu memiliki saudara yang saling menyayangi antara satu sama lain, mudah-mudah ibu serta uwak semua sehat-sehat saja dan bisa menjalankan ibadah puasa yang tinggal menghitung hari dan kita bisa bertemu uwak kembali dibulan lebaran nantinya.. Aamiin ya Allah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post